Bahkan, dua keluarga, Wasim dan Agus telah memilih hengkang dari lokasi ini. Dua kepala rumah tangga ini terpaksa pindah lantaran gerakan tanah semakin mengancam.
Karenanya, hanya satu rumah yang berpenghuni. Adapun rumah pertama milik Wasim dan Agus sudah dalam keadaan kosong karena penghuninya telah direlokasi ke tempat yang lebih aman dari gerakan tanah sebelumnya.
"Sudah lama. Merusaknya perlahan, tapi semakin bahaya," ucap Kusworo.
Selasa pagi ini, tanah kembali bergerak lantaran dipicu hujan lebat yang terjadi beberapa hari terakhir. Satu rumah berpenghuni yang tersisa pun rusak berat.
Jalan satu-satunya, keluarga Siam yang berjumlah enam jiwa mesti direlokasi. Karenanya, BPBD menyiapkan bantuan bahan bangunan rumah untuk keluarga Siam di lokasi yang baru.
Tentu membangun dan merelokasi rumah tak semudah membalikkan tangan. BPBD dan masyarakat telah bersepakat akan merelokasi rumah Siam pada Kamis, 27 Desember 2018.
"Hari ini kami mulai mengirimkan bantuan material bangunan rumah," kata Kusworo.
Beberapa bahan bangunan yang didistribusikan itu antara lain seng 25 lembar dan Calsiboth 20 lembar. Adapun bahan bangunan lainnya, diambil dari sisa rumah yang dibongkar dan pengadaan oleh keluarga Siam.
"Lokasinya di tanah milik orangtuanya. Mungkin akan diwariskan ke dia (Siam). Ya, jelas lebih aman," dia menjelaskan.
Selain bahan bangunan, BPBD juga membantu logistik untuk relawan dan warga yang membantu proses relokasi. BPBD juga bakal mengerahkan petugas dan relawan gabungan untuk merelokasi rumah Siam.
Mempertimbangkan risiko bencana longsor yang sewaktu-waktu bisa membahayakan, sementara waktu keluarga korban longsor, Siam Darmanto, yang terdiri dari enam jiwa diungsikan ke rumah saudara yang lokasinya relatif aman.
"Di samping tanah labil di sini juga kondisi geografis ini lereng pegunungan, curah hujannya berbeda dari daerah bawah. Intensitas hujannya lebih tinggi," Kusworo menambahkan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) turunkan tim untuk pantau erupsi Gunung Anak Krakatau.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kabar Duka dari Lereng Gunung Slamet pada Hari Natal"
Post a Comment