:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2512926/original/043800000_1543682133-GAS_ALAM-Muhamad_Ridlo.jpg)
Sumur gas alam di Bantar, Banjarnegara itu pun akhirnya mangkrak hingga sekarang. Hanya sesekali, gas itu dimanfaatkan oleh pemilik kandang ayam sekitar lahan.
"Dulu sempat dimanfaatkan, tapi terus tidak dimanfaatkan oleh masyarakat hingga sekarang," katanya.
Dengan berhentinya pemanfaatan gas alam ini, boleh dibilang, masyarakat mengalami kemunduran. Waktu mereka kembali banyak tersita untuk mencari kayu bakar.
Padahal, kayu bakar di hutan semakin susut. Hutan nan asri kini berubah menjadi lahan pertanian musiman, seperti sayuran atau komoditas paling populer di Banjarnegara, salak.
Aman pun berganti. Keluarga muda enggan memanfaatkan kayu bakar. Mereka menuntut yang lebih praktis, gas elpiji.
Masyarakat pun berbondong-bondong beralih ke tungku modern yang menjanjikan kemudahan. Pawon atau tungku tradisional pun tergeser oleh teknologi serba instan.
Sayangnya, kerap kali masyarakat kesulitan memperoleh gas elpiji. Harganya pun semakin membubung tinggi.
Menimbang hal ini, kini warga Bantar kembali melirik potensi gas alam yang sudah terbengkalai puluhan tahun. Alasannya, tentu agar biaya untuk kebutuhan gas keluarga bisa dihemat.
"Akan dimanfaatkan lagi untuk menjadi sumber gas keluarga," dia menerangkan.
Harapan pun bersambut. Pemerintah Desa Bantar bersedia memfasiltasi pembangunan sekaligus pengelolaan gas alam ini.
Rencananya, Pemdes Bantar akan membangun dan mengelola sumur gas ini melaui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dengan Begitu, pengelolaannya lebih baik dan mengurangi potensi kembali mangkraknya sumber gas alam ini.
"Kami berharap pemerintah dapat membantu pengembangan gas alam itu, mulai dari penelitian kandungan gas hingga pembangunan instalasi pendukung," ucapnya.
Sebagai uji coba pemanfaatan gas, pemdes berencana menyalurkan gas alam ini ke balaidesa. Pemanfaatan secara terbatas ini sebenarnya memang sering dilakukan oleh peternak di sekitar lokasi sumur.
Mereka memanfaatkan energi alam ini menjadi sumber bahan bakar pemanas untuk day old chiken (DOC) hingga berumur 10-an hari. Pada umur-umur ini, anak ayam memang membutuhkan kehangatan, layaknya mereka berlindung di balik hangatnya bulu-bulu induknya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Edan, Traktor Setan dengan Teknologi Remot Mampu Bajak 5 Hektar Sawah
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ketika Semburan Api Ungkap Proyek Mangkrak di Banjarnegara"
Post a Comment