Search

Konsumsi Rokok Sumbang Tingginya Angka Kemiskinan di Sumsel

Liputan6.com, Palembang - Peran Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang langganan menjadi tuan rumah even olahraga internasional ternyata tidak begitu berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakatnya. Bahkan angka kemiskinannya masih di bawah target nasional.

Meskipun saat penyelenggaraan Asian Games 2018 di Palembang, pendapatan di Sumsel bisa mencapai Rp 18,5 triliun. Salah satunya dari pengeluaran pengunjung sebesar Rp 1 triliun selama dua minggu.

Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bapenda) Sumsel Ekowati Ratnaningsih mengatakan banyak faktor yang menyebabkan angka kemiskinan di Sumsel masih berada jauh dari target nasional.

“Kemiskinan di Sumsel tahun 2018 ini mencapai 12,80 persen, lebih tinggi dibandingkan target nasional yang hanya 9,82 persen,” ujarnya dalam acara Kilas Balik Provinsi Sumsel di Griya Agung Palembang, Jumat (29/12/2018).

Konsumsi rokok dan tembakau dari kalangan masyarakat menengah ke bawah, menjadi salah satu indikator meningkatnya angka kemiskinan. Masyarakat lebih memilih mengeluarkan uang untuk membeli rokok, dibandingkan memenuhi kebutuhan hidup.

“Jika konsumsi rokok dan tembakau bisa dikurangi porsinya, ini sangat berkontribusi menurunkan angka kemiskinan,” katanya.

Dari 17 kabupaten/kota di Sumsel, hanya Kota Pagar Alam yang mencapai angka kemiskinan di bawah target nasional, yaitu sekitar 8,9 persen. Tiga kabupaten yang angka kemiskinannya terparah yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba) dan Lahat.

“Yang paling tinggi sebenarnya Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), tapi jumlah penduduknya sedikit. Kalau tiga kabupaten/kota tersebut, angka pengangguran tinggi sedangkan jumlah penduduk dan prosentase besar,” ujarnya.

Padahal dari tahun 2014, angka kemiskinan di Sumsel sudah berkurang 1,11 persen atau 0,22 persen per tahun. Di tahun 2014, angka kemiskinan Sumsel sebesar 13,91 persen dan meningkat ke angka 14,25 persen di tahun 2015.

Di tahun 2016, angkanya kembali menurun ke 13,54 persen dan mengerucut ke 13,19 persen di tahun 2017. Sedangkan tahun 2018 menurun 2,98 persen di angka 12,80 persen.

Kemiskinan di Sumsel juga diperparah dengan angka pengangguran sebesar 4,23 persen atau sebanyak 175.122 orang.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2GNHqtD

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Konsumsi Rokok Sumbang Tingginya Angka Kemiskinan di Sumsel"

Post a Comment

Powered by Blogger.