Mulyadi Abdullah, salah satu juri lomba dari sisi Desain Grafis mengatakan, ada perbedaan photoshoot caleg dan photoshoot model. Jika obyeknya adalah seorang politisi, tentu berbeda dengan seorang model profesional, karena itu fotografer harus bisa mengarahkan pose dan ekspresi untuk mendapatkan hasil terbaik.
"Yang utama adalah foto yang dihasilkan fotografer harus kaya akan bahasa visual, sehingga foto tersebut bisa punya dampak terhadap personal brand dan elektabilitas si caleg," ujar Nheztor sapaan akrab Mulyadi.
Mantan mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) di Universitas Komputer (Unikom) Bandung ini mengatakan, tantangan dalam foto caleg, setiap politisi berusaha mencitrakan diri mereka seunik mungkin, sehingga hasil foto harus bisa merepresentasi perjuangan, ideologi, gagasan dan juga sprit yang dikampanyekan.
Dalam kompetisi ini, panitia mempersiapkan salah satu Calon Anggota DPRD NTT, Nomor Urut 6 dari Partai Golkar, R. Riesta Ratna Megasari sebagai objek foto.
Politis berparas cantik ini akan siap menampilkan ekspresi di hadapan para fotografer dengan berbagai costum seperti gaun tenunan khas NTT, Kaos oblong GPKK dan juga jacket kuning Partai Golkar.
Calon anggota DPRD NTT, Riesta Ratna Megasari siap menampilkan terbaik karena sudah dipercayai penyelenggara event menjadi model foto caleg dalam kompetisi ini.
"Ini merupakan sebuah tantangan bagi saya. Karya foto sangat besar nilai seni. Saya percaya di balik foto pasti ada cerita, lewat foto, fotografer bercerita," kata Mega.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lomba Foto Caleg Akhir Pekan di Kupang"
Post a Comment