:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1713064/original/078926100_1505705127-ap_united_nations_head_quarters_file.jpeg)
Liputan6.com, New York - Majelis Umum PBB menolak resolusi yang disponsori Amerika Serikat (AS) untuk berusaha mengecamHamas, kelompok Palestina pengelola Jalur Gaza yang terisolir.
Resolusi, yang didukung kuat oleh Israel, membutuhkan dua pertiga suara mayoritas untuk disampaikan pada Kamis 6 Desember, setelah pemungutan suara sebelumnya di majelis.
Dikutip dari Al Jazeera pada Jumat (7/12/2018), proposal itu gagal melewati ambang suara, dengan 87 negara menyatakan setuju dan 57 lainnya menentang. Tiga puluh tiga negara abstain.
Voting sebelumnya untuk mensyaratkan mayoritas dua pertiga, di mana mengikuti langkah prosedural yang diminta oleh Kuwait, jauh lebih dekat: 75-72, dengan 26 abstain.
Resolusi yang gagal itu merupakan tugas akhir Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, yang segera meninggalkan kursinya pada akhir tahun.
Haley, seorang pembela Israel yang gigih, telah menulis surat kepada negara-negara anggota pada Senin 3 Desember, untuk mendesak mereka mendukung kutukan terhadap Hamas, sekaligus memperingatkan: "Amerika Serikat mengambil hasil dari suara ini dengan sangat serius."
"Sebelum Majelis Umum dapat secara kredibel mendukung kompromi dan rekonsiliasi antara Palestina dan Israel, itu harus dicatat, tidak ambigu dan tanpa syarat, mengutuk terorisme Hamas," kata Haley di hadapan Majelis Umum PBB.
Di lain pihak, dalam sebuah pernyataan resmi, Hamas berterima kasih kepada negara-negara anggota PBB "yang mendukung perlawanan rakyat kami dan keadilan perjuangan mereka".
Di saat bersamaan, Hamas juga menyerang Haley dengan mengatakan bahwa sang dubes "dikenal karena ekstremisme dan posisinya yang mendukung terorisme Zionis di Palestina".
Juru bicara Hamas Sami Abu Zahri menggambarkan pemungutan suara di Majelis Umum PBB, sebagai "tamparan" bagi pemerintahan Donald Trump yang pro-Israel dalam menangani proses perdamaian Timur Tengah.
Simak video pilihan berikut:
Satu-satunya grand piano di jalur Gaza berhasil diselamatkan. Setelah 10 tahun akhirnya publik Gaza kembali bisa menikmati alunan musik piano.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PBB Tolak Usulan AS untuk Mengecam Kelompok Hamas"
Post a Comment