:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2385685/original/063640600_1539765283-Khasho.jpg)
Liputan6.com, Tel Aviv - Salah seorang yang mengaku kenal dekat dengan mendiang Jamal Khashoggi, Omar Abdulaziz, menuduh perusahaan teknologi pengawasan telepon asal Israel, NSO Group, berperan dalam menghambat penyelidikan kasus pembunuhan wartawan The Washington Post itu.
Dalam gugatan yang diajukan di pengadilan Israel, Abdulaziz, seorang kritikus online terhadap kerajaan Saudi yang kini tinggal di pengasingan di Kanada, mengatakan bahwa komunikasinya dengan mendiang Jamal Khashoggi dipantau via perangkat lunak lansiran NSO Group.
Dikutip dari ABC News pada Selasa (4/12/2018), Abdulaziz mengatakan dia mengklik tautan yang dikirim ke teleponnya pada Juni 2018, di mana hal itu kemudian mengekspos kegiatan komunikasinya ke otoritas Saudi.
Gugatan itu mengatakan Abdulaziz menghadapi peningkatan pelecehan oleh otoritas Riyadh setelah dia mengklik tautan terkait, termasuk penahanan anggota keluarganya di Arab Saudi.
Abdulaziz juga percaya bahwa kerja samanya dengan Khashoggi adalah "faktor penting" dalam pembunuhan jurnalis tersebut. Keduanya, bersama beberapa pihak, dikabarkan tengah mengerjakan proyek yang akan menelanjangi kebijakan pro-monarki Saudi.
Alaa Mahajna, seorang pengacara pihak Jamal Khashoggi, mengatakan gugatan itu menuduh bahwa NSO menjual teknologi kepada "negara-negara diktator" seperti Arab Saudi, untuk memata-matai jurnalis dan aktivis hak asasi manusia.
"Gugatan membuktikan bahwa dengan menggunakan teknologi ini, Arab Saudi berhasil memantau sebagian besar kegiatan Jamal Khashoggi dan interaksinya dengan Omar Abdulaziz," katanya.
Gugatan itu mengatakan Abdulaziz diberitahu bahwa ponselnya dikompromikan oleh pengawas internet Citizen Lab. Ini mengutip laporan berita dan sumber lain yang mengklaim bahwa NSO Group menjual teknologi pengawasan seluler ke Arab Sausi pada 2017 seharga US$ 55 juta, atau setara Rp 785 miliar.
Abdulaziz menuntut "dampak kerusakan" yang dialaminya berupa ganti rugi senilai US$ 160.000 (setara Rp 2,2 miliar), dan desakan untuk melarang NSO Group kembali menjual teknologinya ke Arab Saudi.
Di lain pihak, NSO Group mengatakan bahwa gugatan yang diajukan Abdulaziz "sepenuhnya tidak berdasar."
Mereka mengklaim gugatan itu didasarkan pada "kliping pers" yang tidak akurat dan menunjukkan "tidak ada bukti bahwa teknologi perusahaan digunakan (secara negatif)."
Simak video pilihan berikut:
Otoritas Turki membuka laporan investigasi pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Jaksa menyebut Khashoggi dicekik dan dimutilasi usai masuk ke kedutaan Saudi.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perusahaan Teknologi Israel Ini Menghalangi Penyelidikan Kasus Jamal Khashoggi?"
Post a Comment