:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2520122/original/013874200_1544443534-Sentuhan_teknologi_E_Fishery_diyakini_dapat_memangkas_biaya_produksi_budidaya_ikan_Lele_sehingga_meningkatkan_pendapatan_petambak.jpg)
Liputan6.com, Indramayu - Carman (40) salah seorang petambak Lele di Desa Puntang Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu kini bisa sedikit bernafas lega.
Lelaki yang sudah 18 tahun membudidayakan ikan lele tersebut tak harus repot hilir mudik memberi pakan secara manual. Dari 200 kolam yang dimilikinya, sekitar 40 alat bernama eFishery telah dimanfaatkan Carman.
"Satu tahun saya gunakan teknologi eFishery dan terasa dampaknya tidak perlu repot memberi pakan secara manual," kata dia ditengah peluncuran program Kampung Perikanan Digital di Losarang Indramayu, Senin (10/12/2018).
Puluhan tong berwarna hijau tosca dipasang di beberapa kolam Lele milik Carman. Tong tersebut merupakan perangkat digital yang dapat membantu petambak memberi pakan Lele.
Dia mengatakan, eFishery merupakan peralatan yang diberikan oleh salah satu start up asal Bandung. Bekerjasama dengan PT Telkomsel, PT Suri Tani Pemuka dan Japfa, penggunaan eFishery diyakini lebih optimal.
Dalam penggunaannya, Carman memanfaatkan ponsel pintarnya untuk mengatur jumlah pakan yang akan dikeluarkan. Satu buah tong dan perangkat pelepas pakan berisi 60 kg pakan Ikan Lele.
"Saya bisa mengatur dari jarak jauh kapan pakan ditabur ke kolam jadi tidak perlu saya bolak balik lagi ke tambak. Paling untuk kolam yang berisi larva saja saya bersama petugas masih mengelola manual," kata dia.
Dia mengaku, keberadaan eFishery sangat membantu petambak di Desa Puntang. Petambak juga tidak perlu repot membayar tenaga orang untuk sekedar memberi pakan ke dalam kolam Lele.
Dia mengatakan, alat pemberi pakan ikan otomatis tersebut dapat memangkas waktu panen ikan Lele yang siap dijual. Rata-rata 3 bulan sekali panen jika menggunakan perangkat manual.
"Pakai eFishery hanya memangkas waktu satu bulan saja jadi panen bisa dua bulan dan pendapatan otomatis meningkat. Pakai eFishery juga bisa mencegah pekerja yang tidak jujur, malas bahkan cenderung merugikan kami," kata dia.
Dia mengatakan, ada peningkatan keuntungan ketika menggunakan alat eFishery. Selama menggunakan eFishery, Carman dapat menghasilkan 1 -3 ton per hari untuk satu kolam.
Jika harga jual saat ini Rp 18.500 per kg, maka pendapatan Carman per hari sekitar Rp 18.500.000 per ton per hari. Bahkan, belakangan ini Carman sering memanen Lele lebih dari 7 ton per hari.
"Tapi memang tidak mudah budidaya ikan Lele itu kadang pesanan tidak laku atau ketika pesanan sudah diantar tidak jadi kan berdampak kepada ikan yang ada di kolam lain jadi rugi," ujar dia.
Namun demikian, tidak semua kolam yang dimiliki Carman menggunakan alat eFishery. Dia menyebutkan, eFishery digunakan untuk ikan yang sudah masuk usia 1,5 bulan.
Oleh karena itu, Carman pun masih menggunakan tenaga manual mengolah bibit ikan lele.
"Tapi pekerjanya lebih selektif, serius dan jujur untuk mengelola bibit atau larva," kata dia.
from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2EcQUeWBagikan Berita Ini
0 Response to "Teknologi Baru Budidaya Ikan Lele di Indramayu"
Post a Comment