Liputan6.com, Garut Sebagai upaya kehati-hatian menghadapi bencana alam yang menghantui, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut, Jawa Barat, tengah menyiapkan kurikulum Sekolah Siaga Bencana mulai jenjang penddidikan tingkat TK hingga SMP.
Upaya itu ditempuh Pemerintah Garut, sebagai cara untuk memberikan kesadaran serta pemahaman datangnya ancaman bahaya bencana alam kepada mereka.
Kepala Dinas Pendidikan Garut Totong mengatakan, sebagai daerah dengan tingkat kerawanan bencana alam yang cukup tinggi di Jawa Barat, lembaganya telah menyiapkan sejumlah cara untuk mengingatkan warga, agar siap menghadapi ancaman itu. “Makanya kita siapkan kurikulumnya,” ujarnya, Kamis (10/1/2019).
Dengan kondisi itu, ancaman bencana alam yang biasa terjadi di Garut seperti gempa bumi, banjir, longsor, angin puting beliung, hingga tsunami bagi warga yang berada di pesisir pantai selatan Jawa yang memiliki ombak cukup tinggi.
Menurut Totong, program kurikulum Sekolah Siaga Bencana penting diterapkan, untuk memberikan pemahaman soal kebencanaan, upaya antisipasi agar tingkat risiko bencana dapat dihindari, termasuk cara menyelamatkan saat bencana terjadi. “Nanti akan koordinasi dengan BPBD, atau Tagana yang mengetahui tentang materi kebencanaan,” kata dia.
Dalam prakteknya, lembaganya ujar Totong, akan menghadirkan pemateri dari BPBD, Tagana yang langsung memberikan materi pendidikan, melalui mata pelajaran ekstrakurikuler di sekolah, seperti Pramuka, PMI, Paskibra atau kegiatan sekolah lainnya, sehingga tidak membutuhkan waktu tambahan bagi siswa.
“Nanti salah satu materinya itu bagaimana awal antisipasi ketika ada bencana, apa yang harus dilakukan oleh sekolah,” papar dia.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Garut Siapkan Kurikulum Pendidikan Sekolah Siaga Bencana"
Post a Comment