Andini tetap tersenyum, meski di balik matanya ada duka mendalam. Pancaran wajahnya tak lagi gembira, dan lebih banyak diam. Namun kedua adiknya menjadi pelipur lara.
Dedi Azwandi, pegiat sosial setempat tak kuasa menahan lara ketika menceritakan kondisi Andini. Dengan suara terbata-bata, ia mengaku telah berusaha mengajak ketiga anak perempuan itu ke Kota Pangkalan Kerinci, ibu kota Pelalawan. Jarak rumah Andini dan Pangkalan Kerinci ditempuh selama 4 jam perjalanan.
"Andini bilang terlalu banyak kenangan di rumah itu untuk ditinggalkan," kata Dedi kepada RIAUONLINE.CO.ID, Kamis, 10 Januari 2019.
Dedi, juga Wakil Ketua Yayasan Mualaf Center Riau mengatakan, di Pangkalan Kerinci nantinya, Andini akan diasuh oleh keluarga yang siap menjaga mereka.
Saat ini, tutur Dedi, sejumlah pihak telah menyalurkan bantuan kepada keluarga itu. Andini juga dijamin sekolah oleh Badan Amil Zakat Sedekah Nasional (Baznas) hingga mencicipi pendidikan tinggi.
Namun, Andini lagi-lagi belum bersedia meninggalkan rumah peninggalanya ibunya. "Dia semangat sekolahnya, tapi lebih memilih menjaga adiknya. Kita sedang berusaha mencari solusi terbaik dan membujuk Andini agar bersedia pindah," lanjutnya.
Selain itu, Dedi juga berharap ada bantuan dari para tangan dermawan untuk membantu Andini dan adik-adiknya. Hanya bantuan itu yang dapat meringankan duka gadis Andini dan kedua adiknya.
Baca juga berita RIAUONLINE.CO.ID lainnya di sini.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kisah Kekuatan Gadis Cilik Andini Merawat Dua Bayi di Dusun Telayap"
Post a Comment