:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2573766/original/085052700_1546508904-Nurhidayati_TKI_asal_Indramayu_tewas_diduga_dibunuh_majikan_karena_menolak_dijadikan_simpanan.jpg)
Warsem mengaku pernah meminta Nurhidayati melapor ke polisi, tetapi sang anak menolak. Bahkan, Nurhidayati menolak saran ibunda untuk pindah bekerja di Hongkong.
"Anak saya tidak mau berurusan dengan polisi karena takut dipecat majikan. Dia sayang sama majikannya, gajinya juga bagus," jelas Warsem.
Warsem mengatakan, di hotel, Nurhidayati bertemu Salim untuk membayar utang. Hal itu disampaikan sang anak kepada Warsem lewat telepon pada Minggu pagi.
"Anak saya utang Rp 10 juta sama Salim dan sudah dibayar Rp 5 juta. Waktu ke hotel itu, anak saya janjian ketemuan di sana untuk melunasi sisa utangnya yang masih Rp 5 juta lagi," papar Warsem.
Setelah melunasi utangnya, Nurhidayati menegaskan ingin mengakhiri hubungan mereka. Sang anak juga berencana pulang ke kampung halaman pada 15 Januari 2019.
"Kontrak kerjanya selesai, anak saya minta Salim tak lagi menemuinya ternyata anak saya dibunuh," ujar Warsem.
Dari informasi yang didapat, Nurhidayati bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Singapura sejak 2012. Korban sudah tiga kali ganti majikan.
Nurhidayati adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Menurut Warsem, Nurhidayati merupakan anak periang, centil, cerewet, dan menyenangkan.
"Cuma sama saya teman curhatnya apalagi setelah bercerai. Dia sempat bilang engga mau buru-buru nikah lagi. Mau membesarkan anak dulu sampai lulus kuliah," kata Warsem.
Ayah tiri korban Muradi mengatakan, Nurhidayati menjadi tulang punggung keluarga. Sebagian besar keuangan keluarga Muradi dan Warsem dari Nurhidayati.
Nurhidayati sempat menikah dengan seorang pria selama tujuh tahun, lalu cerai. Dari pernikahan itu dikaruniai anak Wisnu Prayogi (11), kelas lima SD.
"Anak saya sampai mampu membeli rumah dan tanah dan baru selesai direnovasi bulan Desember lalu. Kebetulan saya yang diserahi tanggung jawab merenovasi rumah sebelum anak saya datang," katanya.
Menurut Muradi, sang anak masih punya keinginan membangun lagi rumah kecil untuk dirinya. Rumah tersebut akan dijadikan tempat menghabiskan masa tua Nurhidayati.
Saksikan video pilihan berikut ini:
2 TKI berhasil dibebaskan polisi dari sekapan agen penyalur diduga ilegal
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kisah Pilu TKI Cantik Asal Indramayu, Tewas Diduga Karena Menolak Jadi Simpanan"
Post a Comment