:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2407961/original/049737000_1546860293-polusi.jpg)
Dengan banyaknya kota-kota yang dilanda polusi udara, membuat China sulit mempertahankan pertumbuhan ekonominya.
Oleh karenanya, sejak dua tahun lalu, China mulai membatasi hasil industri, lalu lintas, dan konsumsi batu bara, yang utamanya terjadi di wiayah utara.
Kebijakan itu dilakukan guna mengurangi polusi selama periode musim dingin, ketika banyak industri membutuhkan banyak bahan bakar batu bara untuk pemanas.
Sekitar 28 kota di zona pengendali polusi utama di sekitar ibukota Beijing, juga dilaporkan tengah berjuang untuk memenuhi target kualitas udara pada musim dingin, dengan PM2.5 rata-rata dalam dua bulan terakhir pada 2018 naik 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Zona ini mencakup provinsi penghasil baja utama negara itu, Hebei, di mana emisi rata-rata naik 11 persen dalam dua bulan terakhir pada 2018.
Hebei telah berjanji untuk memotong PM2.5 sebesar 5 persen tahun ini dibandingkan tahun 2018, kata harian resmi Hebei Daily, mengutip biro lingkungan setempat.
Kelompok industri di sana berjanji untuk mengurangi 14 juta ton kapasitas peleburan baja dan 9 juta ton produksi batubara, setelah menutup masing-masing 12,3 juta ton dan 13 juta ton pada tahun 2018.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2SHSdarBagikan Berita Ini
0 Response to "Kualitas Udara di Pusat Industri China Capai Titik Terburuk dalam Sejarah"
Post a Comment