:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2705476/original/038134200_1547632964-Puncak_Gunung_Ciremai.jpg)
Liputan6.com, Cirebon - Kawasan Gunung Ciremai di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat merupakan salah satu pegunungan yang banyak dikunjungi. Gunung tertinggi di Jawa Barat itu kerap menjadi salah satu tujuan para pendaki.
Umumnya, ramai pendaki Gunung Ciremai pada momen peringatan hari kemerdekaan RI 17 Agustus. Selain tertinggi di Jawa Barat, banyak momen yang selalu diingat dalam setiap pendakian di Gunung Ciremai ini.
Ketua Komunitas Hantu Gunung 1911 (HG 1911) Wahyu Septaji mengatakan, Gunung Ciremai menjadi salah satu pegunungan yang banyak diburu para pendaki.
Memiliki tiga jalur pendakian yakni Palutungan di Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Cibunar di Kabupaten Kuningan, dan Apuy di Kabupaten Majalengka.
"Ketiga jalur ini memiliki sensasi pendakian yang berbeda dan punya kesan tersendiri," ujar dia, Rabu, 16 Januari 2019.
Dia mengatakan, ketiga jalur pendakian Gunung Ciremai tersebut menyuguhkan sensasi dan pengalaman mendaki yang berbeda. Seperti di Jalur Palutungan, waktu tempuh normal ke puncak Gunung Ciremai melalui jalur ini sampai 10 jam.
Di jalur Palutungan, para pendaki akan melalui medan yang landai dan berliku. Terdapat delapan pos yang tersedia di jalur ini.
"Dari delapan pos tersebut, beberapa pos yang menurut kami terbilang curam seperti Pos Arban, Tanjakan Asoy, Pesanggrahan," kata dia.
Sepanjang pendakian, para pendaki juga dapat menikmati suasana hutan pinus. Beberapa satwa endemik seperti lutung, monyet, dan babi hutan juga akan muncul.
Tak hanya itu, sejumlah pengalaman mistis juga akan dirasakan pendaki. Dia mengaku pernah melihat sosok nenek tua di kawasan Cigowong ketinggian 1500 MDPL.
"Tapi pas berkedip sedikit hilang, lokasi di dekat mata air dan orang-orang sekitar meyakini itu adalah adik dari Nini Pelet. Hampir semua pendaki tahu cerita tentang nenek-nenek tua itu," kata dia.
Sensasi berbeda jika pendaki melewati jalur Cibunar yang berada di kawasan Gedung Perjanjian Linggar Jati Kabupaten Kuningan. Di jalur tersebut dianggap ekstrem sebab medan yang sulit cenderung menanjak.
Meski jarak tempuh mencapai puncak normalnya hanya 8 jam, jalur tersebut kerap dianggap sangat melelahkan. Sepanjang perjalanan, pendaki menapaki jalur tanjakan hingga 60 derajat.
"Ada sembilan pos di jalur ini suasana alamnya juga sama kita lihat pohon pinus karena Ciremai kan masuk hutan heterogen," ujar dia.
from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2W2iPVpBagikan Berita Ini
0 Response to "Nenek Misterius dan Kakek Baik Hati Berbaju Putih di Gunung Ciremai"
Post a Comment