:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2594526/original/085745400_1546697867-IMG-20190105-WA0011.jpg)
Kepala SMP Baitul Hikmah, Sultan Parad mengaku memberikan hukuman kepada sejumlah siswa, meskipun mengandung aksi kekerasan.
Menurutnya, upaya itu dilakukan untuk menumbuhkan sikap disiplin dan efek jera kepada siswa yang melakukan kesalahan atau melanggar aturan.
"Saya memang suka memberikan hukuman bagi siswa yang bandel dan melanggar termasuk mereka yang tak membawa peci," ujarnya.
Sultan mengaku, dalam setiap hukuman yang ia berikan, semuanya masih dalam taraf wajar dan sesuai ajaran agama Islam.
"Kalaupun saya menampar siswa, ketiak saya tidak sampai terbuka, ini wajar dan sesuai dengan ajaram Islam," klaim dia.
Ihwal kekerasan yang dilakukannya terhadap Selvan, ia berkilah tidak ada unsur kesengajaan. Sebab pada prakteknya siswa tersebut tidak melakukan kesalahan apapun. Saat itu, posisi korban berada di tengah dua siswa yang tengah bercanda saat kegiatan shalawatan.
"Kemudian saya hampiri dan kepala keduanya saya rangkul sedangkan kepala Selvan berada di tengah saat itu," ujar dia menjelaskan.
Namun selang beberapa menit kemudian, ia kaget saat melihat pelipis sebelah kanan Selvan lecet dan berdarah. Sultan pun bertanya kepada Selvan, dan korban mengakui jika luka itu, akibat kelakukan dirinya.
"Saya kemudian menutupi luka di pelipis Selvan dengan Tensoplast," kata dia.
Awalnya Sultan meminta korban tidak membocorkan kejadian itu. Bahkan ia sempat meminta korban untuk mengatakan jika luka yang dialaminya disebabkan benturan dengan teman.
"Saya sadar kasus ini bisa menjadi besar jika Selvan sampai ngomong luka itu akibat perbuatan saya," ujar dia.
Dan benar saja, akibat desakan orang tua Selvan, akhirnya korban mengakui jika luka yang dideritanya akibat ulah jahil Sultan sang pengajar di sekolahnya.
Ia pun kini pasrah menghadapi gugatan orang tua siswa, terlebih pihak orang tua berencana melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Siswa sekolah di Tuban Jawa Timur terpaksa belajar di tengah serbuan ribuan ulat pohon jati.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Orangtua Siswa Tuntut Kepala Sekolah Ringan Tangan di Garut"
Post a Comment