Search

Puluhan Jet Pribadi Arab Saudi Telantar, Dampak Operasi Antikorupsi Putra Mahkota?

Menteri Keuangan Arab Saudi, Mohammed al-Jadaan, mengatakan bulan lalu bahwa negaranya telah mengumpulkan lebih dari 50 miliar riyal (US$ 13,33 miliar) dari 'penyelesaian perkara' yang dicapai antara otoritas antikorupsi Saudi --yang beroperasi di bawah mandat Putra Mahkota-- dengan tersangka.

Sebagian besar tahanan yang ditahan di Ritz-Carlton Hotel Riyadh pada November 2017 juga telah dibebaskan setelah diampuni atau mencapai 'penyelesaian perkara' keuangan dengan pemerintah, yang mengatakan pihaknya bertujuan untuk menyita total lebih dari US$ 100 miliar dalam bentuk tunai atau aset.

Sementara itu, tidak jelas bagaimana pemerintah akan mentransfer kepemilikan jet yang mendarat di Arab Saudi karena banyak yang dimiliki oleh perusahaan lepas pantai atau lewat firma pegadaian, kata dua sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Tiga sumber mengatakan kemungkinan jet itu masih terdaftar di Kerajaan.

Sementara dua sumber mengatakan, pemerintah dapat menyerap pesawat dalam inventarisasi Kerajaan untuk digunakan oleh kementerian dan perusahaan milik negara.

Sumber ketiga mengatakan pemerintah telah berupaya untuk mendirikan perusahaan jet pribadinya sendiri yang seluruhnya terdiri dari pesawat yang disita.

Kampanye antikorupsi yang diluncurkan oleh Putra Mahkota telah memenangkan persetujuan luas di antara orang-orang Saudi jelata, sebagian karena pemerintah mengatakan akan menggunakan sejumlah dana untuk membiayai jaminan sosial atau kepentingan publik.

Tapi, para kritikus mengatakan pembersihan itu adalah permainan kekuasaan oleh sang pangeran ketika ia bergerak untuk mengonsolidasikan kekuasaan di tangannya.

Hanya ada sedikit firma jet pribadi di Arab Saudi selama setahun terakhir, sebagian besar karena hanya ada sedikit pesawat yang tersedia, termasuk untuk sewa, tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan.

Seperti di Tiongkok

Chief Commercial Officer VistaJet, Ian Moore membandingkannya dengan situasi di China di mana tindakan keras antikorupsi juga telah melemahkan pasar jet pribadi Tiongkok.

"Tidak terlalu bagus secara politis untuk terlihat terbang dengan jet pribadi saat ini, terutama memiliki pesawat Anda sendiri," katanya kepada Reuters.

Beberapa elite tajir Saudi kini lebih sering menggunakan maskapai penerbangan komersial ke Uni Emirat Arab, Bahrain dan tujuan lain dan kemudian menyewa jet pribadi di sana untuk menghindari pengawasan pemerintah, dua sumber mengatakan.

Produsen pesawat mengatakan selera untuk penjualan jet bisnis di Arab Saudi telah menurun sejak penumpasan antikorupsi diluncurkan pada November 2017.

"Ketidakstabilan politik tidak membantu kepercayaan konsumen dengan cara atau bentuk apa pun," kata Chief Commercial Officer jet komersial Embraer Stephen Friedrich kepada Reuters.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2CeefdG

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Puluhan Jet Pribadi Arab Saudi Telantar, Dampak Operasi Antikorupsi Putra Mahkota?"

Post a Comment

Powered by Blogger.