:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2718672/original/032713600_1549010242-Pengolahan_Katak_Cirebon.jpg)
Liputan6.com, Cirebon - Ketelitian menjadi kunci Arma, warga Desa Kertasura, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon mengumpulkan dan memisahkan katak dalam berbagai ukuran dari dalam karung.
Arma merupakan salah seorang warga yang sehari-harinya mengolah katak untuk dijadikan konsumsi makanan baik lokal maupun mancanegara.
"Dua jenis katak yang saya tangkap dan olah yaitu katak sawah dan katak gunung. Usaha ini turun-temurun," kata Arma, Jumat, 1 Februari 2019.
Dia menjelaskan, dua jenis katak tersebut dianggap memiliki kualitas daging terbaik saat disantap. Setelah dipisahkan, para pengolah katak kemudian mulai melakukan pengolahan.
Proses pengolahan mulai dari pemotongan bagian kaki dan kepala, menguliti katak. Hingga pemisahan kepala dengan daging yang akan dijual.
"Setelah diolah daging katak direndam sebelum dikemas agar daging ketika dimasak itu empuk," kata dia.
Arma mengaku sudah terbiasa berhadapan dengan ribuan katak untuk diolah menjadi makanan. Bahkan, katak menjadi penghasilan utama keluarganya sejak puluhan tahun lalu.
Dia menyebutkan, hasil olahan katak kemudian dijual ke pengepul besar maupun pemilik restoran swieke. Di pengepul besar, katak dijual Rp 24 ribu per kg, sementara di restoran swieke Rp 60 ribu per kg.
"Kalau sedang ramai kami biasanya dapat 3 sampai 5 kuintal katak hasil tangkapan orang, kalau lagi sepi paling maksimal 1 kuintal saja," kata dia.
from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2UzSn42Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Warga Cirebon Mengolah Katak Jadi Sumber Rezeki"
Post a Comment