Liputan6.com, Bener Meriah - Konflik satwa dan manusia kembali terjadi. Kali ini sekawanan gajah sumatera (elephas maximus sumatranus) menyerang area perkebunan warga Gampong (Desa) Negeri Antara, Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh.
Kawanan gajah liar itu kini masih bertahan di tempat.
"Masih bertahan di Gampong Negeri Antara dan Tim BKSDA Aceh terus melakukan penggiringan dengan membakar mercon," kata Kepala Conservation Response Unit Daerah Aliran Sungai Peusangan Syahrul Rizal saat dihubungi dari Banda Aceh, Senin (11/2/2019), dilansir Antara.
Syahrul mengatakan kawanan gajah liar itu memasuki Gampong Negeri Antara sejak enam hari yang lalu dan telah merusak belasan hektare kebun warga.
"Keseluruhan ada 32 gajah liar dan sekarang sudah berpencar di tiga titik," kata Rizal, yang wilayah kerjanya mencakup Kabupaten Bener Meriah, Gayo Lues, dan Bireuen.
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam, menurut dia, berusaha menggiring kawanan gajah liar itu ke Daerah Aliran Sungai Peusangan dan hutan lindung di wilayah itu. Menurut petani di Gampong Negeri Antara, kawanan gajah liar tersebut merusak tanaman durian, pinang, pisang hingga palawija di kebun warga.
Para petani dan warga desa berharap pemerintah serius menangani konflik satwa tersebut melakukan upaya pencegahan supaya kawanan gajah tidak lagi masuk ke permukiman dan merusak kebun warga.
Seorang warga Gampong Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Ismail mengaku, kawanan gajah liar tersebut merusak belasan hektare kebun warga dan belum ada upaya pencengahan dari pemerintah setempat.
"Konflik gajah ini sangat merugikan petani dan kami berharap pemerintah serius menangani konflik gajah," ucap warga Gampong Negeri Antara. "Konflik gajah sudah berulang kali terjadi dan warga mulai takut ke kebun karena gajah liar itu juga merusak gubuk di kebun."
Simak juga video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Drama Serangan Pasukan Gajah di Negeri Antara Aceh"
Post a Comment