:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2756063/original/061366400_1553062430-makam.jpg)
Sementara itu, seorang WNI yang jadi korban penembakan Selandia Baru, tepatnya di masjid Lindwood, juga dikabarkan masih dalam perawatan pihak rumah sakit. Informasi itu disampaikan oleh kerabat pria bernama Zulfirman Syah.
"... Sangat mungkin bahwa suami saya, Zulfirman Syah, akan dipulangkan pekan depan, dengan rencana perawatan di rumah yang ekstensif...," ujar istri pria yang karib disapa Zul, Alta Marie melalui akun Facebook miliknya tertanggal 21 Maret.
Alta Marie juga memberitahukan bahwa putranya, Averroes, yang juga jadi korban dalam penembakan di masjid Selandia Baru, sudah dipulangkan oleh pihak rumah sakit (yang tidak disebutkan di mana).
Sebelumnya, Alta Marie mengatakan sang suami menderita "luka tembak di beberapa tempat" di tubuhnya akibat tertembak di Linwood Islamic Center di Christchurch, Selandia Baru di mana mereka baru pindah dua bulan yang lalu.
"Suami saya, Zulfirman Syah dan putra kami dua-duanya hidup, namun terluka," kata Alta Marie melalui akun Facebooknya tertanda enam jam yang lalu pada Jumat 15 Maret 2019.
Liputan6.com telah mengonfirmasi kabar itu ke Alta Marie melalui Facebook Chat. Namun, ia belum mau memberikan keterangan lebih lanjut.
"Terimakasih atas ucapan dukanya. Tapi sekarang bukan waktu yang tepat. Saya belum ada komentar saat ini," pungkasnya via Facebook Chat kepada jurnalis Liputan6.com, Jumat 15 Maret 2019 sore WIB.
Setidaknya 50 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam insiden penembakan masjid di Selandia Baru, tepatnya di Christchurch dan Linwood, yang disebut oleh Perdana Menteri Jacinda Ardern sebagai salah insiden terkelam dalam sejarah Negeri Kiwi.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2HPbxjoBagikan Berita Ini
0 Response to "1 WNI Korban Luka Penembakan di Selandia Baru Masih Dirawat"
Post a Comment