Search

17 Orang Tewas Akibat Listrik Padam Empat Hari di Venezuela

Di lain pihak, Nicolas Maduro justru menyalahkan Amerika Serikat (AS) terkait pemadaman listrik massal tersebut. Ia mengatakan di depan para pendukungnya pada Sabtu, bahwa jaringan listrik telah disabotase oleh Negeri Paman Sam.

Dalam kesempatan yang sama ia juga mengatakan bahwa secara sengaja AS telah menghubungkan pemadaman itu terhadap citra "ketidakmampuan" rezim Maduro. Hal itu khususnya dalam menyelesaikan permasalahan dalam negeri, yang menyangkut kebutuhan vital dan pokok warga negara.

Pernyataan ini mengundang tanggapan Guaido. Pimpinan oposisi itu mengatakan bahwa tuduhan pemerintah Maduro terhadap serangan AS sangat tidak masuk akal. Menurutnya, pembangkit listrik utama Venezuela cenderung telah usang. Mesin analog juga disebut tidak terhubung ke jaringan apapun.

"Kami berada di tengah-tengah bencana yang bukan karena bencana badai, bukan juga akibat tsunami," kata Guaido.

"Ini adalah produk dari ketidakefisienan, ketidakmampuan, (serta) korupsi rezim yang tidak peduli dengan kehidupan rakyat Venezuela."

Pada konferensi pers hari Minggu, Guaido mengatakan dia akan menyerukan "keadaan darurat nasional" dalam sesi khusus parlemen pada hari Senin.

Dia mengatakan pembicaraan telah diadakan dengan Jerman, Jepang, Brasil dan Kolombia untuk mendapatkan bantuan dari mereka, khususnya terkait krisis listrik yang tengah dihadapi.

Guaido mengatakan bahwa terdapat sekitar US$ 1,5 miliar (sekira Rp 21,4 triliun) akan didapatkan dari organisasi multilateral untuk memberikan layanan vital dan pokok di Venezuela. Meskipun demikian, Guaido tidak merinci terkait dari mana uang itu akan didapatkan dan di mana uang itu berada.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2J7HWDX

Bagikan Berita Ini

0 Response to "17 Orang Tewas Akibat Listrik Padam Empat Hari di Venezuela"

Post a Comment

Powered by Blogger.