Liputan6.com, Jakarta Asnat Landu Tana kehilangan nyawa usai diserang penyakit demam berdarah (DBD). Padahal, ibu rumah tangga asal Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur itu sedang hamil dan usia kandungannya sudah memasuki bulan ketujuh.
Kepala Rumah Sakit Umum Umbu Rara Meha, Waingapu, Sumba Timur, dokter Lely Harakay mengatakan bahwa penyebab meninggalnya ibu yang sedang hamil tua itu akibat mengalami distres janin dan DBD DHS (Dengue Hemorhagic Fever (DHF) jilid 2.
"Ibu hamil itu meninggal bersama janinnya yang masih berusia tujuh bulan di rumah sakit ini, setelah dirujuk dari RS Lindi Mara dan membutuhkan trombosit," kata Lely harakay, seperti dilansir Antara, Selasa, 12 Maret 2019.
Ia menceritakan bahwa saat Asnat Landu Tana tiba di Rumah Sakit Umbu Rara Meha, ibu rumah tangga sudah dalam keadaan mimisan dan mengeluarkan darah saat batuk.
Penanganan yang diberikan kepada ibu yang tengah hamil tujuh bulan itu pun terbilang lambat karena ia tidak segera dibawa ke Rumah Sakit saat awal mula menderita demam berdarah.
Lely mengungkapkan, saat ini Kabupaten Sumba Timur sedikitnya sudah 17 orang meninggal akibat demam berdarah. Padahal, penanganan dan pencegahan demam berdarah telah dilakukan secara maksimal.
"Buktinya sampai saat ini sudah 17 kasus korban DBD yang meninggal, daerahnya sudah dilakukan PSN. Artinya ada yang salah," ujar dia.
Lely menduga penyebab masih banyaknya korban jiwa akibat demam berdarah di Kabupaten Sumba Timur lantaran kurang maksimalnya kontrol Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di wilayah tersebut.
Saksikan video pilihan menarik berikut:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ibu Hamil 7 Bulan dan Janinnya Meninggal Akibat DBD di Sumba Timur"
Post a Comment