Syamsul menjelaskan, penggunaan ponsel untuk ujian hanya pada materi USBN dengan ciri khusus, yakni ujian mata pelajaran yang hanya ada di sekolah Muhammadiyah seperti aqidah, fiqih dan Kemuhammadiyahan. Sedangkan, pada ujian nasional mendatang, siswa tetap akan menggunakan komputer duduk.
"Jadi nanti pas UN (Ujian Nasional) siswa tetap menggunakan komputer," dia menerangkan.
Khusus untuk siswa yang tak memiliki ponsel, sekolah tetap menyediakan komputer. Secara prinsip, tak ada perbedaan antara menggarap ujian dengan komputer atau ponsel. Yang membedakan hanya sarananya.
Selain sekolah tersebut, diketahui ada SMK Muhammadiyah 2 Purbalingga (Bobotsari) dan SMK Muhammadiyah 3 Purbalingga yang mengadakan ujian dengan penggunaan alat serupa.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Purbalingga, F Budi santoso mengatakan, di Purbalingga ada ada 33 SMK yang terdiri dari 12 SMK Negeri dan 21 SMK Swasta yang ada di Purbalingga mengikuti USBN dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
UNBK dimulai Senin, 25 Maret 2019, hingga tiga hari ke depan. Sebanyak 6.641 siswa SMK di Purbalingga mengikuti UNBK.
Dia mengklaim, seluruh sekolah telah mempersiapkan sarana dan prasarana dengan baik. Di antaranya, dengan mempersiapkan cadangan listrik dan perbaikan sarana penunjang di laboratorium komputer.
"Persiapan tersebut seperti sinkronisasi server dan persiapan genset karena cuaca yang sedang tidak menentu ini mengharuskan kita menyiapkan segala sesuatu agar terhindar dari hal yang tidak terduga," ucap Budi.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Melihat Siswa SMK Purbalingga Ujian Nasional dengan Ponsel"
Post a Comment