:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2758566/original/052303200_1553238403-Wakil_Ketua_Kadin_Indonesia_Bidang_Pengembangan_Pengusaha_Nasional_Arsjad_Rasjid.jpg)
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengaku khawatir revolusi industri 4.0 akan terjadi gelombang PHK massal yang masif. Sebab, di era tersebut, pengetahuan dan teknologi menjadi kunci utama.
Namun demikian, dia memastikan, revolusi industri 4.0 tidak akan mengurangi peluang kerja buruh. KSPSI semakin intens menggelar berbagai macam pelatihan untuk internal anggota agar siap berkompetensi dan beradaptasi.
"Pelatihan tentunya berbasis teknologi dan digital agar anggota kami punya keahlian juga," ujar dia.
Dia mengungkapkan, selama dua tahun terakhir, KSPSI mencatat sejumlah perusahaan di Indonesia melakukan PHK terhadap buruh industri tekstil.
Saat itu, sejumlah mesin masuk ke berbagai industri tekstil yang menggantikan tenaga manusia. Menurut Andi, PHK tersebut dianggap belum signifikan namun mengancam para buruh kedepan.
"Ketika ada PHK kami dan pemerintah langsung mengambil sikap sehingga dampaknya tidak signifikan," kata dia.
Oleh karena itu, dia menekankan agar pemerintah membuat regulasi yang ketat menghadapi revolusi industri 4.0. Dia mengakui, buruh di Indonesia belum 100 persen siap menghadapi revolusi industri 4.0.
"Ini juga PR untuk pemerintah bagaimana membatasi maraknya penggunaan mesin dalam industri skala besar seperti tekstil manufaktur dan yang lainnya. Jangan sampai 4.0 nya disetujui tapi buruh yang jadi korban," harap Andi.
Terpisah Pengasuh Pondok Pesantren Buntet Cirebon Kh Adib Rofiuddin mengatakan akan menyiapkan santri untuk lebih menguasai teknologi. Dia juga mengatakan, sejauh ini para santri Ponpes Buntet Cirebon sudah mendapat pendidikan berbasis teknologi.
Dia mengatakan, Santri Ponpes Buntet Cirebon memiliki beragam potensi yang dapat dikembangkan. Pihak Buntet Pesantren sendiri selalu memberikan fasilitas pendidikan yang baik kepada santrinya.
"Yang tidak bisa itu seperti peternakan, perikanan karena kami terkendala lahan prakteknya. Kami juga ada sekolah multimedia, STIT sampai Akper jadi bisa diarahkan kesitu bersama Kadin," sebut dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bagaimana penjelasana mengenai revolusi industri 4.0
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menguji Kesiapan Santri Buntet Cirebon Menghadapi Revolusi Industri 4.0"
Post a Comment