Search

Obat-Obatan Palsu Telah Membunuh Lebih dari 250.000 Anak di Seluruh Dunia

Menulis di American Journal of Tropical Medicine and Hygiene, dokter dari pemerintah AS, universitas, rumah sakit dan perusahaan farmasi Pfizer memperingatkan bahwa kenaikan "obat-obatan yang dipalsukan dan di bawah standar" telah menjadi "darurat kesehatan masyarakat".

Di atas kerugian langsung yang mereka sebabkan, obat-obatan yang buruk adalah pendorong utama resistensi antimikroba, yang memicu munculnya superbug. "Ini adalah masalah kesehatan masyarakat yang mendesak dan kami perlu mengambil tindakan," kata Breman.

Hingga 10 persen dari obat-obatan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah adalah kualitas yang buruk atau palsu.

Dalam serangkaian rekomendasi, para dokter menyerukan dukungan yang lebih besar untuk program pengawasan obat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan pembaruan untuk tujuan pembangunan berkelanjutan PBB, di mana pemerintah akan memastikan setidaknya 90 persen dari obat-obatan di negara mereka berkualitas bagus.

Registrasi obat palsu yang ditemukan di lapangan juga harus dibuat terbuka untuk umum, kata para dokter.

Rekomendasi lain adalah untuk perjanjian global tentang kualitas obat, dan menetapkan perjanjian ekstradisi sehingga tersangka dapat menghadapi persidangan di negara yang mereka targetkan.

Perjanjian semacam itu akan mencakup apotek daring ilegal, yang menurut dokter merupakan bagian dari masalah yang semakin meningkat.

Breman mengatakan komunitas internasional dan perusahaan farmasi harus meningkatkan keamanan rantai pasokan obat di semua negara dari titik produksi hingga pasien.

"Ada kebutuhan mendesak untuk tes sederhana dan cepat yang dapat digunakan dokter untuk memverifikasi kualitas obat," tambahnya.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2XS6fcv

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Obat-Obatan Palsu Telah Membunuh Lebih dari 250.000 Anak di Seluruh Dunia"

Post a Comment

Powered by Blogger.