![](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/kbKNgOaSbg66DN_k2GS6qfcf3TE=/673x379/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1826723/original/038446600_1515578986-Recep_Tayyip_Erdogan.jpg)
Serangan di Selandia Baru, yang dilancarkan ketika salat Jumat berlangsung, telah mendominasi pemberitaan lokal dan mancanegara selama beberapa hari terakhir. Tak terkecuali di Turki.
Turkiye mencatat bahwa "fasisme di negara-negara Barat menyebar gelombang demi gelombang." Erdogan, bersama Justice and Development Party (Partai Keadilan dan Pembangunan) menghadapi tantangan berat dari beberapa saingannya dalam pemilu lokal.
Ia nekat menunjukkan video penembakan di Selandia Baru saat kampanye di Izmir dan Antalya, meski sejumlah gambar ada yang dikaburkan. Dia pun heran, mengapa pejabat Barat tidak menyebut tersangka sebagai "teroris Kristen."
Pengamat politik menyebut, Recep Tayyip Erdogan berusaha untuk menggalang basis pemilihnya yang condong pada Islam menjelang pemilu, dengan memanfaatkan kejadian nahas di Christcurch --membandingkan antara Muslim dan Barat.
Dalam pemilu yang lalu, Erdogan telah 'memlintir' anggapan Eropa terhadap Turki untuk membuat para pendukungnya marah. Para ahli mengatakan, sikap itu mungkin membantu memenangkannya hanya beberapa poin persentase, serta cukup untuk mendorong partainya menang dalam pemilihan umum.
"Idenya adalah untuk mengkonsolidasikan pemilihnya dengan menggunakan 'kambing hitam' eksternal," kata Emre Erdogan, seorang profesor ilmu politik di Istanbul Bilgi University yang tidak memiliki hubungan dengan presiden.
"Dia menggunakan terminologi seperti 'Tentara Salib menyerang kita'. Pesannya adalah bahwa meskipun kami adalah mitra dagang penting dan anggota NATO, mereka (Tentara Salib) masih menyerang kami," imbuhnya.
Penyalahgunaan video pelaku penyerangan di Selandia Baru sebagai alat kampanye, yang disiarkan langsung melalui Facebook tersangka, telah meningkatkan peringatan keras di Wellington.
Wakil perdana menteri Selandia Baru, Winston Peters, mengatakan kepada wartawan bahwa ia tengah mendiskusikan video itu dengan pejabat Turki, termasuk menteri senior.
"Segala sesuatu yang salah menggambarkan negara ini, akan membahayakan masa depan dan keselamatan rakyat Selandia Baru dan orang-orang kami di luar negeri, dan itu sama sekali tidak adil," tandasnya.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2FnPIpwBagikan Berita Ini
0 Response to "Penembakan di Selandia Baru Jadi Faktor Kunci Pemilu Turki Mendatang?"
Post a Comment