Search

Sepucuk Surat Santri TPQ dan Hikayat Judi Togel di Purbalingga

Berikut Isi surat santri TPQ tersebut:

"Saya memohon kepada Bapak Bupati Purbalingga. Saya tidak ingin orang tua saya membeli no TOGEL, karena no TOGEL haram. Saya ingin no Togel harap cepat diberantas/dihapus.

Kenapa saya memberi informasi seperti ini? karena ayah saya selalu membeli no TOGEL. Sampai-sampai uang makan untuk makan keluarga tidak cukup untuk kebutuhan, karena ayah saya selalu membeli no TOGEL.

Bapak Bupati dan ibu wakil bupati yang saya hormati, saya ingin no TOGEL dihapus.

Dengan ini, saya meminta permintaan 2 saja, yaitu:1. Bagaimana memberantas no "TOGEL" 2. Bagaimana caranya agar ayah saya tidak membei no TOGEL"

Bapak Bupati dan ibu wakil bupati yang terhormat, saya adalah anak dari ayah saya. Saya sering melihat ayah saya membeli no TOGEL. Jadi saya memberi informasi tentang ayah saya. Saya sering melarangnya, tetapi ayah saya tetap membelinya."

Petikan surat itu lantas beredar luas di dunia maya. Tak hanya di Purbalingga, warganet kabupaten tetangga seperti Banyumas dan Cilacap pun saat itu riuh membicarakan malangnya nasib si bocah yang bapaknya gemar berjudi togel.

Gerakan pemberantasan togel yang sempat dideklarasikan bersama antara bupati, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), aparat penegak hukum dan Ormas tak mampu memberantas habis peredaran togel di wilayah Purbalingga.

Celakanya, judi togel marak di kalangan masyarakat yang secara strata ekonomi berada di lapisan bawah alias miskin. Ibarat kata, membeli lauk pauk saja sulit tetapi ada saja warga yang memilih membeli togel.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2u8u7uI

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sepucuk Surat Santri TPQ dan Hikayat Judi Togel di Purbalingga"

Post a Comment

Powered by Blogger.