Search

22 Tahun Jadi Penyintas, Novi Ernawati Berbagi Jurus Hidup dengan Kanker

Sepintas saat menceritakan pengalamannya Novi terlihat bersemangat dan memberi kesan positif. Namun, dia mengakui pernah nyaris menyerah ketika menjalani pengobatan kanker.

"Kemoterapi yang menyakitkan dan melelahkan, saya pernah bilang ke dokter untuk berhenti saja, tetapi dokter-dokter saya justru yang menyemangati saya, akhirnya saya kembali berobat, begitu terus," kata Novi.

Tekadnya yang begitu besar untuk sembuh juga ditanamkan ke dalam diri sendiri. Ia harus menerima keadaan tubuhnya dan berjuang. Menurut Novi, ia tidak ingin menjadi domba yang ketakutan. Ia Ingin menjadi singa sehingga sekalipun tidak mengetahui apa yang akan terjadi ia memiliki harapan yang positif.

Ia juga tidak menganggap kanker sebagai sesuatu yang harus dimusuhi. Kanker ada di dalam dirinya dan ia berpikir jika memusuhi kanker sama saja dengan memusuhi diri sendiri. Ia berusaha hidup dengan kanker dan mengikuti proses pengobatan.

Berpikir positif berarti juga harus membentangi diri dari hal-hal yang membuat mental jatuh. Hal itu juga dilakukan Novi.

Ia meminta tolong kepada dokter untuk tidak dijenguk beberapa orang. Alasannya, orang-orang itu cenderung membicarakan hal-hal yang membuat Novi tertekan secara psikis.

"Dokter saya tidak hanya membantu pengobatan fisik, tetapi juga jadi konsultan saya secara psikis, dan mereka mendukung itu karena memang perasaan pasien kanker tidak boleh tertekan," tuturnya.

Novi juga dikenal sebagai orang yang memiliki kepedulian terhadap pengidap kanker. Pada 2009, banyak pengidap kanker, keluarga pengidap kanker, yang berbagi cerita dengannya. Mereka saling memotivasi dan memberi dukungan.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2OMZLrj

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "22 Tahun Jadi Penyintas, Novi Ernawati Berbagi Jurus Hidup dengan Kanker"

Post a Comment

Powered by Blogger.