Liputan6.com, Tokyo - Hari itu, 19 April 1946 menjadi hari yang kelam bagi Hideko Tojo. Menyusul kekalahan Jepang pada Perang Dunia II, ia diadili Pengadilan Militer Internasional. Pria yang disebut sebagai Hitler Jepang itu didakwa melakukan kejahatan perang.
Sebelumnya, atas perintah Jenderal Besar Douglas MacArthur, Tojo ditangkap di kediamannya di pasukan AS. Saat itu, Tojo berusaha bunuh diri dengan menembakkan pistol di dadanya. Ia masih hidup setelah dirawat dan karena peluru tembakan bunuh diri tak menembus jantung.
Setelah pulih total, Tojo dipindahkan dari rumah sakit ke Penjara Sugamo untuk kemudian diadili oleh Pengadilan Militer Internasional di Timur Jauh. Setelah didakwa melakukan kejahatan perang. Tojo akhirnya divonis hukuman gantung mati pada 12 November 1948.
Tojo dieksekusi mati pada 23 Desember 1948, sepekan sebelum ulang tahunnya yang ke-64. Dalam kata-kata terakhirnya, ia memohon maaf atas kekejaman yang dilakukan Jepang, dan meminta AS agar memberi pengampunan bagi rakyat Jepang yang menjadi korban bom atom.
Tugu peringatannya berlokasi di Kuil Hazu (sekarang Nishio, Aichi), sementara abu jenazahnya sebagian ditaruh di Kuil Yasukuni, dan sisanya di Pemakaman Zoshigaya.
Pihak Amerika menyebut Tojo mirip dengan Adolf Hitler dari Nazi Jerman dan Benito Mussolini dari Italia. Namun menurut sebuah tulisan di Majalah Angkasa edisi koleksi Perang Asia Timur Raya Agustus 2008, sebutan Hitler untuk Tojo tidak tepat karena ia seorang birokrat yang tak punya visi luas dan jauh ke depan.
Sebagai seorang strategis, Tojo dinilai gagal melihat potensi Jepang untuk melakukan perang jangka panjang yang kemudian terbukti dengan hancurnya negara tersebut.
Tojo dikenang warga Jepang sebagai pahlawan yang dieksekusi pihak Sekutu. Tugu peringatan dibangun di Kuil Hazu (sekarang Nishio, Aichi), sementara abu jenazahnya sebagian ditaruh di Kuil Yasukuni, dan sisanya di Pemakaman Zoshigaya.
Di hari yang sama pada tahun 1945, kisah percintaan singkat Hitler dan Eva terkuak, setelah pemimpin sadis itu menikahi gadis pujaannya. Eva menikahi Hitler kurang dari 40 jam--setelah bertahun-tahun hidup bersama. Sehari setelah menikah, keduanya bunuh diri di bunker.
Pada tanggal yang sama tahun pada 2011, acara pernikahan besar-besaran juga tengah digelar. Duke of Cambridge Pangeran William menikahi Kate Middleton. Keduanya bertemu pada tahun 2001 dan bertunangan pada 20 Oktober 2010. Hubungan mereka baru diumumkan ke publik pada 16 November tahun 2010.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2GDtxLiBagikan Berita Ini
0 Response to "29-4-1946: 'Hitler' Jepang Didakwa Kejahatan Perang"
Post a Comment