Dua partai utama yang bersaing dalam pemilu kali ini adalah BJP yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi, dan Partai Kongres yang dipimpin oleh Rahul Gandhi.
Sebelum terjun ke panggung politik, Modi adalah anggota Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), organisasi nasionalis Hindu (BJP adalah sayap politik RSS).
Ia menjabat sebagai menteri utama negara bagian Gujarat di India barat selama 13 tahun, sebelum pemilu 2014 menggiring partainya ke kursi kemenangan dan melontarkan politikus 68 tahun ini ke kepemimpinan nasional sebagai perdana menteri.
Selama duduk sebagai menteri utama Gujarat --yang kira-kira setara dengan gubernur negara bagian di AS-- kerusuhan komunal pecah di sana pada tahun 2002, di mana ratusan orang --kebanyakan dari mereka Muslim-- terbunuh dan banyak serta perkantoran yang dihancurkan.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia dan grup lain menuduh Modi menghasut pembunuhan tersebut. Seorang perwira senior polisi dalam pernyataannya bersumpah kepada Mahkamah Agung bahwa Modi membiarkan kerusuhan itu terjadi.
Namun, Modi menampik seluruh tudingan ini dan pengadilan kemudian membebaskannya dari keterlibatan apa pun.
Dalam pidatonya selama kampanye pemilu 2014, Modi mengutuk industri daging sapi senilai US$ 5 miliar, serta menyebutnya sebagai "pink revolution" atau "revolusi merah muda".
Bagi kelompok nasionalis Hindu, sapi adalah hewan suci yang wajib dilindungi, sebab banyak negara di India yang melarang penjualan daging binatang ini.
Komentar Modi, bagaimanapun, sebagian besar ditujukan pada Muslim yang bekerja di sektor penyamakan kulit. Begitu pemerintahannya berkuasa, banyak Muslim diserang karena diduga makan daging sapi.
Kompolotan yang gemar main hakim sendiri pun muncul di banyak wilayah di India dengan dalih "ingin melindungi sapi". Lalu pada 2017, pemerintah Modi melarang penjualan sapi untuk disembelih.
Ketika ia merilis manifesto pemilu tahun ini, Modi mengatakan bahwa "nasionalisme adalah inspirasi administrasinya". Ini diklaim sebagai tujuan yang ingin ia capai jika ia terpilih kembali.
Lawan utama Modi, Rahul Gandhi, berasal dari dinasti politik yang terkenal di India. Neneknya, Indira Gandhi, adalah perdana menteri wanita pertama negara ini. Sedangkan kakeknya, Jawaharlal Nehru, adalah perdana menteri pertama India setelah berakhirnya penjajahan Inggris.
Ayahnya, Rajeev Gandhi, juga pernah menjabat sebagai perdana menteri India. Namun nenek dan ayah Rahul dibunuh dengan sadis saat masih berkuasa.
Rahul Gandhi, selama kampanye, berjanji akan mengakhiri kemiskinan di India. Ia mengatakan bahwa jika terpilih nanti, pemerintahnya akan memberikan upah minimum bagi masyarakat kurang mampu dan melunaskan seluruh utang para petani.
Selain itu, Rahul berkomitmen untuk meningkatkan anggaran pendidikan dan akan melibatkan perempuan dalam sistem pemerintahannya, yakni sebanyak 33 persen.
Meskipun kedua sosok itu disebut sebagai kandidat terkuat, namun ada juga banyak partai politik regional yang memiliki pengaruh besar di negara bagian India.
Aliansi dua partai, Bahujan Samaj Party yang dipimpin oleh seorang perempuan dari kasta rendah, dan Samajwadi Party, telah bersatu di negara bagian utara, Uttar Pradesh.
Saat pemilu berlangsung, akan ada 80 kursi parlemen yang posisinya sangat berdampak pada pemerintah.
Dalam pemilu tahun 2014, ada total 464 parpol dan lebih dari 8.000 kandidat. Tahun ini, 2.143 parpol telah mendaftar, tetapi tidak semuanya mencalonkan kandidat.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2VEq31hBagikan Berita Ini
0 Response to "4 Hal Penting Soal Pemilu India yang Digelar Selama 6 Pekan"
Post a Comment