Search

Alih Fungsi Lahan Jadi Penyebab Utama Banjir dan Longsor Bengkulu

Liputan6.com, Malang - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut alih fungsi lahan jadi penyebab terjadinya banjir dan longsor di Bengkulu. Hutan diubah untuk aktivitas pertambangan dan perkebunan menyebabkan berkurangnya area resapan air.

Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan, curah hujan yang tinggi bukan jadi penyebab utama banjir dan tanah longsor di Bengkulu. Kerusakan lingkungan berupa alih fungsi lahan jadi faktor penting terjadinya bencana tersebut.

"Di samping karena curah hujan tinggi ada faktor lain. Yaitu luas tutupan lahan yang berkurang," kata Doni usai dialog kesiapsiagaan bencana di Malang, Jawa Timur, Senin, 29 April 2019, malam.

Padahal, hutan jadi salah satu tempat ideal menangkap air. Akar pohon bisa menyerap air sedangkan humus juga mampu menahan air. Banjir di Bengkulu disebabkan alih fungsi lahan, membuat area tangkapan air turut berkurang.

"Perubahan fungsi lahan mungkin karena ada sejumlah lahan pertambangan, ada perkebunan. Intinya adalah peralihan fungsi yang tadinya hutan konservsi berubah ke lainnya," ucap Doni.

Selain itu, ada daerah yang mengabaikan peringatan dari pemerintah provinsi. Agar tidak mendirikan permukiman di zona rendah rawan banjir dan longsor. Sehingga, begitu terjadi bencana banjir di Bengkulu mereka terdampak langsung.

"Sudah ada peringatan agar tidak lagi menempati menduduki zona rendah, ternyata tidak semua keluar dari zona itu," kata Doni.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2UQ1Kwi

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Alih Fungsi Lahan Jadi Penyebab Utama Banjir dan Longsor Bengkulu"

Post a Comment

Powered by Blogger.