:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2729633/original/063576100_1550219690-alalo.jpeg)
Sri Lanka menetapkan hari berkabung nasional pada Selasa 23 April, ketika perdana menteri negara itu, Ranil Wickremesinghe, memperingatkan bahwa pelaku teror masih berkeliaran dengan senjata dan peledak.
Di waktu bersamaan, penyelidikan atas teror bom beruntun itu berlanjut. Menteri pertahanan setempat, Ruwan Wijewardene, mengatakan "kelemahan" dalam aparat keamanan Sri Lanka menyebabkan kegagalan untuk mencegah sembilan pengeboman.
Dia mengatakan: "Saat ini telah ditetapkan bahwa unit intelijen mengetahui sinyal serangan tersebut, dan sekelompok orang yang bertanggung jawab diberitahu tentang serangan yang akan datang."
Di lain pihak, Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena, telah berjanji akan merombak keamanan negara setelah rangkaian ledakan bom pada hari Minggu.
Pada Selasa malam, Sirisena mengumumkan perubahan pada kepala pasukan pertahanan "dalam waktu 24 jam", demikian seperti dilansir BBC.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Presiden Sirisena mengatakan dia akan merestrukturisasi polisi dan pasukan keamanan sepenuhnya dalam beberapa pekan mendatang.
Mengemukakan apa yang tampaknya sebagai alasan perombakan, Presiden Sirisena mengatakan bahwa laporan peringatan ancaman pra-teror 21 April 2019 lalu tidak dibagikan kepadanya. Oleh karenanya, ia berjanji untuk "mengambil tindakan tegas" terhadap para pejabat.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2UC78D1Bagikan Berita Ini
0 Response to "Anggota Parlemen Sri Lanka Serukan Larangan Burka Demi Setop Terorisme"
Post a Comment