Search

Bahaya Tersembunyi dari Musim Pancaroba di Banyumas dan Cilacap

Seringkali pada musim pencaroba, cuaca cenderung cerah pada pagi hingga siang hari dengan suhu dan kelembapan tinggi. Namun, cuaca mendadak berubah drastis dengan munculnya mendung tebal yang berpotensi memicu cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Kondisi ini bertambah berbahaya jika muncul awan Cumulonimbus yang berpotensi memicu puting beliung. Puting beliung bisa terjadi di mana saja, baik pesisir maupun pegunungan.

"Bisa muncul kondisi ekstrem, seperti terjadi hujan lebat dengan durasi singkat, berpotensi petir, angin kencang dan menimbulkan puting beliung," dia menerangkan.

Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi cuaca ekstrem itu untuk mengurangi risiko bahaya sekunder. Sebab, selain berdaya rusak cukup tinggi, puting beliung juga mampu merobohkan pohon sehingga bisa memberikan dampak lebih besar.

Langkah antisipasi itu misalnya, dengan memotong dahan dan ranting pohon yang sudah terlalu tinggi atau rimbun. Dengan begitu, ketika terjadi angin kencang atau puting beliung, pohon relatif lebih kuat dan tidak sampai roboh.

Meski masih berada di kawasan yang sama, awal kemarau di Banyumas dan Cilacap berbeda. Sebagian wilayah Cilacap selatan baru memasuki musim kemarau pada awal Juni dan pertengahan Juni.

Akan tetapi, wilayah Cilacap tengah dan utara serta sebagian Banyumas bagian barat akan memasuki musim kemarau lebih cepat, yakni pada dasarian terakhir Mei 2019.

"Awal kemarau Cilacap bagian selatan akan tiba pada awal Juni hingga pertengahan Juni," dia menjelaskan.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2UNp8P4

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bahaya Tersembunyi dari Musim Pancaroba di Banyumas dan Cilacap"

Post a Comment

Powered by Blogger.