:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2773127/original/014869500_1554760644-tripoli.jpg)
Liputan6.com, Tripoli - Perserikatan Bangsa-Bangsa mengecam serangan udara terhadap satu-satunya bandara yang berfungsi di ibu kota Libya, Tripoli, pada Senin 8 April.
Penerbangan di Bandara Internasional Mitiga ditangguhkan dan ribuan penumpang dievakuasi. Tidak ada korban dalam kejadian ini, demikian mengutip BBC pada Selasa (9/4/2019).
PBB menuding serangan udara itu dilakukan oleh pasukan yang setia kepada Jenderal Khalifa Haftar, seorang komandan dari timur yang berusaha merebut ibu kota Libya.
Seorang juru bicara pasukan Jenderal Haftar mengatakan pesawat sipil belum menjadi sasaran, lapor kantor berita Reuters.
Jenderal Haftar, yang memimpin Tentara Nasional Libya (LNA), menyatakan perlawanan untuk mengambil alih Tripoli dari pemerintah Libya yang didukung PBB pekan lalu.
Oleh pemerintahan Perdana Menteri Fayez al-Serraj, Jenderal Haftar dituduh berusaha melakukan kudeta.
Setidaknya 2.800 orang sejauh ini melarikan diri dari pertempuran di Tripoli, kata PBB.
Selain itu, PBB juga memperingatkan bahwa masih banyak orang yang berisiko terputus dari layanan vital, misalnya listrik dan air, karena bentrokan yang kian meluas.
Utusan pemerintah Libya untuk PBB, Ghassan Salame, mengatakan serangan udara pada Senin melanggar hukum humaniter yang melarang serangan terhadap infrastruktur sipil.
Salame mengatakan, pemboman itu menandai "meningkatnya kekerasan di darat".
Sementara itu, berbagai negara telah mulai mengevakuasi personelnya keluar dari Libya dalam beberapa hari terakhir, karena situasinya kian memburuk.
Simak video pilihan berikut:
Otoritas Bandara Mitiga Berharap pada hari Rabu 17 Januari 2018, bandara kembali beroperasi.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bandara Ibu Kota Libya Diserang dari Udara, Ribuan Orang Batal Melarikan Diri"
Post a Comment