:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2785213/original/029386700_1555941327-BUPATI_GUNDUL-Ridlo.jpg)
Tato juga mengatakan, meski terjadi perbedaan pilihan yang nyata dan polarisasi masyarakat ke kubu-kubu tertentu, tetapi di Cilacap situasi tetap nyaman. Ia mengapresiasi kerukunan masyarakat Cilacap selama kontestasi politik lima tahunan ini.
"Untuk Kabupaten Cilacap kita patut bersyukur tidak ada kejadian yang menunjukkan bahwa perbedaan politik telah mengganggu kerukunan hidup kita," ucap bupati, dikutip dari cilacapkab.go.id.
Bupati juga menyampaikan terima kasih kepada Penyelenggara Pemilu dan masyarakat yang telah berpartisipasi menjaga dan memastikan demokrasi berjalan dengan sehat. Segala perbedaan yang timbul selama proses tersebut, sudah saatnya dilupakan dan diterima dengan lapang dada apa pun hasilnya.
"Untuk itu mari kita kerja, kerja, dan kerja. Kita bangun Cilacap, Indonesia. Kenapa? Karena kita lahir di sini, kita bekerja, makan, dan minum di sini. Maka kita jaga Cilacap yang sudah kondusif dan damai," ucapnya.
Terpisah, Camat Sidareja, Budi Narimo yang juga mencukur plontos kepalanya juga mengaku tak mengetahui persis alasan bupati. Itu termasuk, misalnya, sebagai wujud syukur lantaran sang istri, Tetty Rohatiningsih berhasil dalam pencalegan DPR RI.
Hanya saja, di grup aplikasi pesan, bupati secara bercanda mengajak para camat ikut menggundul rambutnya. Makanya, ia pun meniru gaya rambut plontos itu.
Menurut Budi, bupati juga tak mewajibkan camat atau pegawai Pemkab bertindak serupa. Bahkan, dalam apel pagi, bupati yang bersalaman dengan camat yang berkepala plontos pun tak mengucapkan sepatah kata pun.
"Tadi juga biasa saja. Enggak apa-apa. Kalau saya solidaritas saja. Masa bapaknya berkepala plontos, saya tidak," Budi mengungkapkan.
from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2DsHGKiBagikan Berita Ini
0 Response to "Bupati dan Camat di Cilacap Cukur Gundul Usai Pemilu, Ada Apa?"
Post a Comment