Search

Fakta-Fakta Lubang Raksasa di Sukabumi

Kemunculan lubang besar di Sukabumi terjadi tahun lalu di lokasi yang berdekatan. Amblesan tanah yang terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, Kamis, 6 September 2018 itu berbentuk oval dengan dimensi panjang 6.5 meter, lebar 4 meter dengan kedalaman 6 meter.

Tahun lalu, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah menerbitkan hasil tinjauan amblesan tanah yang membentuk lubang raksasa di Kampung Legoknyenang, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.

Menurut Rustam,, ketua tim peninjauan tanah ambles dari PVMBG, lokasi titik elevasi permukaan tanah lokasi amblesan 774.3 mdpl, terletak di atas terowongan tanah yang dialiri air. Terowongan tersebut berukuran panjang 50 meter, dengan mulut outlet terowongan tinggi 3,2 meter dan memiliki lebar 2,5 meter.

"Melintas dari arah barat laut menuju tenggara yaitu Sungai Cigalunggung, kedalaman pada ujung barat laut (tempat masuknya air) 6 meter, sedangkan kedalaman pada ujung tenggara (tempat keluarnya air) kurang lebih 10 meter di bawah permukaan tanah," kata Rustam di Bandung, Senin (10/9/2018).

Rustam menjelaskan dengan terjadinya lubang raksasa itu aliran air pada terowongan tanah tersebut agak tertahan, sehingga terjadi genangan pada ujung barat laut tempat masuknya air. Jika dilihat dari morfologinya, lokasi amblesan terletak pada lereng selatan bagian bawah Gunung Gede.

Lokasi tersebut memiliki kemiringan lereng sekitar 15 persen. Lokasi tersebut merupakan lahan persawahan produktif di Sukabumi. Berdasarkan peta geologi regional lembar, lokasi amblesan berada pada formasi batuan gunung api Gede (Qvg).

"Tersusun dari litologi breksi tufan dan lahar, andesit dengan oligoklas-andesin, piroksen, dan banyak sekali hornblende, tekstur seperti trakhit, umumnya lapuk sekali," ujar Rustam.

Rustam menambahkan, pengamatan di lapangan lokasi kejadian berada pada tanah lapukan batuan gunung api berupa pasir tufan, dengan karakteristik tanah lapuk berwarna kuning kecokelatan, kurang padu, agak gembur. Karena penggunaan lahan di atasnya berupa sawah, tanah tersebut jenuh air.

Penyebab terjadinya amblesan, kata Rustam, adanya terowongan tanah (tanpa konstruksi penguat pada dinding dan atapnya) yang melintas tepat di bawah lubang amblesan.

Dinding dan atap terowongan tanah tersebut, kata Rustam, sedikit demi sedikit tergerus oleh aliran air sehingga menyebabkan adanya rongga bawah tanah yang semakin membesar dan tidak kuat menahan beban tanah di atasnya. Apalagi, tingkat kejenuhan tanah bertambah akibat mulai turunnya hujan.

"Perlu dilakukan pembersihan sumbatan tanah amblesan dan sampah pada terowongan agar aliran air pada terowongan tetap terjaga, sehingga tidak terjadi akumulasi dan luapan air pada bagian tempat masuknya air. Harus adanya penguatan pada dinding dan atap sepanjang terowongan tanah tersebut, agar tanah di atasnya tetap stabil (tidak ambles)," jelas Rustam.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2Vq5Uzp

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Fakta-Fakta Lubang Raksasa di Sukabumi"

Post a Comment

Powered by Blogger.