:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2766029/original/084800600_1554088993-Kedubes_Korea_Utara_di_Madrid__Spanyol.jpg)
Cheollima Civil Defense, pertama kali muncul pada Maret 2017 setelah kematian saudara tiri Kim Jong-un, Kim Jong-nam.
Penampilan publik pertama mereka datang dalam sebuah video yang menampilkan putra Kim Jong-nam, Kim Han-sol, dengan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka melindungi Kim Jong-nam dan keluarganya.
Mereka muncul kembali awal tahun ini, menyatakan pembentukan pemerintah "Free Joseon" di pengasingan dan tampaknya mengaku bertanggungjawab atas insiden baru-baru ini di mana kedutaan Korea Utara di Kuala Lumpur menjadi target vandalisme.
Pekan lalu, pihak berwenang Spanyol menyebut aktivis hak asasi manusia yang berbasis di AS, Adrian Hong telah memimpin pembobolan di kedutaan Korea Utara di Madrid pada 22 Februari 2019. Hong, yang juga pemegang paspor Meksiko, disebut sebagai direktur Cheollima Civil Defense.
Kelompok itu juga kemudian mengaku bertanggungjawab atas pembobolan tersebut, NKNews melaporkan.
Di sisi lain, koran lokal Spanyol, El País dan El Confidencial melaporkan bahwa pemerintah Spanyol mencurigai agen intelijen AS dan sekutu mereka mungkin terlibat dalam serangan itu, BBC melaporkan.
Korban dari dugaan penyerangan melaporkan kepada penyidik bahwa penyerang berbicara dalam bahasa Korea, dan bisa saja dari Korea Selatan.
El País bahkan melaporkan bahwa dua dari kelompok 10 telah diidentifikasi, dan memiliki hubungan dengan badan intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA).
CIA menolak berkomentar kepada BBC.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2FDno0YBagikan Berita Ini
0 Response to "Grup Misterius Terkait Pembobolan Kedutaan Korut di Spanyol Rencanakan Aksi Lain"
Post a Comment