:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2769986/original/035099200_1554433975-bocah1_h.jpg)
Hingga saat ini, kedua orangtua Adi mengandalkan bantuan dari warga. Warga beberapa kali memberi bantuan berupa uang dari hasil patungan.
"Membantu kami membeli obat, tapi belum maksimal untuk menyembuhkan anak kami," ujar Surohim.
Dia mengungkapkan, bantuan juga didapat dari Kementerian Sosial RI sejak 2017. Selama dua tahun, kedua orangtua Adi dibantu Rp 500 ribu setiap tiga bulan. Hal ini disampaikan petugas PKH di Kecamatan Amonggedo, Yunita. Dia mengatakan, bantuan pada 2019 ditambah menjadi Rp 700 ribu.
"Kami dampingi mereka, memang keluarga ini termasuk keluarga tidak mampu," ujarnya.
Sejauh ini, Pemda Konawe belum mengetahui kabar remaja yang mengalami pembengkakan perut ini. Sehingga, belum ada bantuan langsung atau usaha Pemda membantu mengobati Adi dengan fasilitas kesehatan yang bisa membuatnya kembali seperti remaja normal lainnya.
Padahal, Adi Ardiansyah ingin sekali kembali bersekolah hingga ke perguruan tinggi. Namun, penyakit tersebut membuat dirinya hanya bisa mengecap pendidikan hingga kelas 3 Sekolah Dasar. Hal ini lantaran dia sering merasa kesakitan.
"Saya ingin sekolah, tapi malu karena sering dengar diledek perut saya besar. Kaki saya juga sering sakit," ujar Adi Ardiansyah.
Jika bersekolah, Adi harusnya sudah menginjak bangku kelas 1 Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun, karena perutnya yang membesar membuatnya sakit-sakitan dan memutuskan berhenti sekolah.
"Kakinya sering sakit, kami kadang hanya bisa pijet-pijit kalau tak ada uang beli obat," ujar Rokayah.
Dokter Belum Mampu Diagnosa
Ketika terjatuh dari atas pohon, Adi langsung dilarikan ke rumah sakit. Kedua orangtuanya mengingat, Adi dibawa mobil ambulans dari Kabupaten Konawe menuju Kota Kendari pada malam hari.
"Kami mendengar dokter bilang ada indikasi ginjal, katanya juga jantung bocor," ujar Surohim.
Surohim juga memperlihatkan hasil X-ray RSUD Provinsi Sultra. Menurut dokter, ada penumpukan cairan di dalam perut Adi sehingga membuat perutnya di luar batas normal.
"Ada beberapa kali difoto perutnya. Tapi, dokter menyarankan ke Makassar agar bisa berobat," ujar Surohim.
Namun, dari hasil penelusuran di internet, gejala yang dialami Adi Ardiansyah mendekati penyakit asites. Asites merupakan kondisi terdapat cairan pada rongga perut, tepatnya antara dinding perut bagian dalam dengan organ dalam perut. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh beberapa penyakit, seperti penyakit liver, kanker, gagal ginjal, atau gagal jantung.
Simak video pilihan berikut ini:
Seorang wanita rela menjual ginjal demi mencari uang untuk pengobatan suaminya yang alami komplikasi beberapa penyakit.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Idap Penyakit Misterius, Remaja Asal Konawe Terlihat Tak Menua"
Post a Comment