Search

Jika Sang Pelawak Jadi Presiden Ukraina, Apa Kata Rusia?

Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan umum Ukraina telah berlangsung beberapa waktu lalu. Dalam putaran pertama, seorang pelawak terkenal Volodymyr Zelensky mendapatkan perolehan terbesar.

Menurut hasil sementara yang diterbitkan oleh Komisi Pemilihan Umum setempat pada awal April lalu, Zelensky mendapatkan 30,3 persen suara. Angka itu jauh lebih besar dari petahana, Presiden Petro Poroshenko, yang hanya mendapatkan 16 persen, serta mantan Perdana Menteri Yulia Tymoshenko yang meraup 13,4 persen suara saja.

Sayangnya, karena tidak ada satupun kandidat yang berhasil mencapai ambang batas 50 persen, Zelensky harus bertarung melawan Presiden Poroshenko pada pemilu putaran kedua yang akan berlangsung pada 21 April mendatang.

Kemunculan Zelensky sebagai calon presiden ini mendapatkan perhatian berbagai pihak. Mengingat, seseorang yang berkarier di industri hiburan tiba-tiba mengalahkan dua saingan dengan kapasitas politik yang mumpuni.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, angkat bicara terkait kemungkinan Zelensky sebagai pemimpin Ukraina.

"Warga Rusia mengenalnya dengan baik. Dia memerankan sejumlah serial televisi. Dia sangat lucu," kata Ludmila Vorobieva saat ditemui pada Rabu (10/4/2019).

Saat ditanya bagaimana jika Zelensky benar-benar menjadi presiden Ukraina, Vorobieva mengatakan sebetulnya tidak ada masalah.

"Presiden Ronald Reagan juga seorang aktor sebelum menjadi presiden Amerika Serikat," lanjutnya.

"Namun, yang menjadi perhatian adalah siapa yang berada di belakang Zelensky? Dia tidak memiliki rekam jejak politik dan akan menjadi susah diprediksi," kata sang duta besar.

Perlu diketahui, siapapun yang akan menjadi presiden Ukraina akan berhadapan dengan Rusia di sejumlah kasus sensitif, khususnya Krimea. Rival utama Zelensky, Poroshenko, bahkan terang-terangan akan bermain keras dengan Rusia jika ia terpilih dalam pemilu putaran kedua. Sebuah sikap asertif yang menjadi sorotan sebagian pihak di Ukraina yang menginginkan penyelesaian masalah dengan damai di Krimea.

Sementara itu, saat ditanya terkait permasalahan Krimea, Dubes Rusia mengatakan bahwa negaranya tidak melakukan okupasi militer di wilayah tersebut.

"Krimea tengah mengalami perkembangan yang baik. Pasti ada masalah, namun saat ini sedang berusaha untuk ditangani," kata dubes.

Ia kemudian menjelaskan bahwa terdapat kesamaan sejarah antara negaranya dengan Ukraina, khususnya wilayah Krimea. Bahkan, ia menceritakan kakeknya dulu berjuang sebagai tentara di wilayah itu.

"Secara sejarah kita satu. Begitu pula di masa depan," lanjutnya.

"Kami memiliki keluarga di Ukraina, Ukraina memiliki keluarga di Rusia. Kami siap untuk berdialog dan meningkatkan kerja sama," kata dubes.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2Uqo4kG

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Jika Sang Pelawak Jadi Presiden Ukraina, Apa Kata Rusia?"

Post a Comment

Powered by Blogger.