:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2791389/original/003336700_1556526610-IMG_20190429_105546.jpg)
Mantan Kapolda Kepulauan Riau ini memaparkan, dulunya Aceh dan Sumatera Utara menjadi jalur favorit narkoba dari Malaysia masuk ke Indonesia. Karena di dua wilayah itu sudah diawasi ketat, jalur peredarannya mulai beralih ke Riau dan Kalimantan Barat.
Secara geografis, Riau sangat dekat dengan Johor, Malaysia, sebagai tempat transit. Ditambah lagi kurangnya armada, pos dan personel yang mengawasi jalur pantai sehingga memudahkan sindikat internasional mencari kesempatan.
"Bisa dilihat, berapa armada yang kita punya, pos yang menjaga, ini dimanfaatkan sindikat," terang Arman.
Salah satu kesempatan itu, tambah Arman, adalah pelaksanaan pemilihan umum. Sindikat internasional beranggapan petugas di Indonesia, baik BNN, polisi dan bea cukai, disibukkan dengan pengamanan pesta demokrasi itu.
"Jadi setiap ada kesempatan dan melihat petugas lengah, sindikat ini langsung memasok barangnya dari Malaysia," sebut Arman.
Dengan banyaknya sabu asal Malaysia masuk ke Indonesia, timbul anggapan negara serumpun itu punya pabrik. Namun hal itu tidak bisa dibuktikan setelah BNN menjalin kerjasama dengan kepolisian setempat.
Dugaan sementara, sabu itu masuk dari negara seperti Thailand, Laos dan Kamboja. Sindikat di negara-negara itu aktif memasok narkoba yang jumlahnya sampai ribuan kilo.
"Beberapa waktu lalu, kami menggagalkan 1,2 ton sabu masuk ke Indonesia, berikutnya 600 kilogram. Ini kalau sempat masuk berapa generasi muda yang rusak," kata Arman.
from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2Vwm9dZBagikan Berita Ini
0 Response to "Lingkaran Setan Penyelundupan Narkoba Lewat Perairan Riau"
Post a Comment