:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2768617/original/072581800_1554322184-RUWAT_HAWA-Ridlo.jpg)
"Hawanya kok sepertinya panas. Untuk mengantisipasi hawa-hawa panas tersebut ya. Harapan kita semua, acara ruwatan hawa tersebut, agar kita membawa kesejukan," dia menerangkan.
Ruwat udara itu disimbolkan lewat tumpeng dan tiga jenik bunga, yakni bunga awaribang atau kembang sepatu yang menyimbolkan warna kehidupan dunia, bunga dan bunga gandul (pepaya) yang menyimbolkan ketergantungan hidup manusia kepada Tuhannya, serta bunga teratai yang menyimbolkan kekuatan berpijak dan kelenturan sikap.
Simbol lainnya adalah daun andong yang menyimbolkan bahwa manusia hanya menumpang hidup atau dondon urip. Adapun tumpeng, adalah simbol manunggaling kawulo lan gusti atau bersatunya manusia dengan Tuhannya.
"Tidak bertindak merusak alam dan bersikap rendah hati," ujarnya.
Ruwat yang digelar penghayat kepercayaan di Cilacap tahun ini adalah kali ketiga. Sebelumnya, ruwat udara digelar pada 2014 dan 2016. Tahun ini ruwat hawa atau udara itu digelar tepat pada Rabu pasaran Pon, bulan Sadran atau Syakban.
Tahun sebelumnya, pada 2014, ruwatan hawa digelar pada Sabtu atau Setu pasaran Pahing. Sedangkan pada 2016, ruwatan digelar pada Sabtu pasaran Manis. Penentuan hari ruwatan hawa disesuaikan dengan tahun dalam kalender Jawa.
Dia berharap masyarakat juga tergerak untuk turut mengampanyekan pelestarian alam. Seniman, bisa mengungkapkan kerisauannya lewat nada, lagu atau lukisan. Ilmuwan, bergerak untuk melestarikan alam dengan bidang keilmuannya.
"Semuanya bisa menjaga kelestarian alam, kita perlu merawat udara," dia menjelaskan.
from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2IdgZwKBagikan Berita Ini
0 Response to "Makna 3 Bunga dari Penghayat Kepercayaan untuk Sejuknya Pemilu"
Post a Comment