:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2017823/original/091277700_1542874242-isro.jpg)
Liputan6.com, Tel Aviv - Rakyat Israel mulai memberikan suara dalam pemilihan umum pada hari ini, Selasa 9 April 2019. Sebanyak 10.720 tempat pemungutan suara didirikan, termasuk 190 di rumah sakit dan 58 di penjara.
Dalam pemilu kali ini, sebanyak 6.339.279 warga Israel akan memberikan suaranya, dalam kontestasi politik yang berlangsung sangat ketat.
Seorang petahana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tengah berusaha mendapatkan jabatan kelimanya. Jika terpilih, ia akan menjadi kepala pemerintahan terlama dalam sejarah negara itu, mengalahkan David Ben-Gurion, pendiri nasional dan perdana menteri pertama Israel, mengutip media lokal Times of Israel pada Selasa (9/4/2019).
Sayangnya, langkah Netanyahu tidak mulus. Ia dihadapkan dengan tiga kasus korupsi termasuk satu tuduhan suap. Baru-baru ini, ia juga dikabarkan menerima US$ 4 juta dari penjualan kapal selam Jerman ke Mesir, dengan memiliki saham di salah satu pemasok manufaktur Jerman.
Skandal itu menguntungkan rival utamanya, Benny Gantz, seorang mantan pensiunan jenderal. Meski pemilu kali ini adalah peruntungan politik pertamanya, bukan berarti ia tidak piawai melakukan lobi. Gantz telah berhasil menyatukan faksi-faksi dalam payung aliansi bernama Biru dan Putih, mengutip BBC News. Kubu ini menawarkan keamanan Israel yang kuat dengan janji politik yang lebih bersih.
Janji kampanye Gantz itu benar-benar menohok Netanyahu. Terlebih, karena baru-baru sejumlah pihak mengatakan sang petahana akan memberlakukan hukum Prancis (French Law), sebuah mekanisme di mana hukum akan melindunginya dari penuntutan, selama masih menjabat.
"Tidak akan ada Hukum Prancis. Tidak ada perubahan hukum kekebalan," sanggah Netanyahu kepada Channel 12 pada Senin, 8 April 2019. Ia berkali-kali mengatakan bahwa dirinya tidak berkorupsi. Kasus itu disebut bermotif politik yang berniat menjatuhkan reputasinya.
Membalas tanggapan sang petahana, Gantz mengatakan "Netanyahu dalam bahaya. Ini bukan ancaman keamanan, tapi ancaman hukum," kata sang penantang petahana kepada Army Radio.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2WP9osaBagikan Berita Ini
0 Response to "Pemilu Israel, Pertarungan Sengit Petahana demi Jabatan Kelima"
Post a Comment