Search

Sama-Sama Miskin pada 1950-an, Ini Rahasia Korea Selatan Bisa Ungguli RI

Liputan6.com, Seoul - Sebagai salah satu negara ekonomi terbesar di dunia, sulit membayangkan bahwa Korea Selatan dulunya senasib sepenanggungan seperti Indonesia.

Pada 1949, Republik Indonesia baru saja berkonflik dengan agresi militer Belanda, dan beberapa tahun kemudian pada awal 1950-an, Semenanjung Korea bergejolak oleh perang saudara.

Sebelumnya, setelah Perang Dunia II, Semenanjung Korea telah lebih dulu dibagi menjadi dua wilayah, Korea Utara yang didukung oleh Uni Soviet, dan Korea Selatan yang diboncengi oleh Amerika Serikat dan sekutu, demikian sebagaimana dikutip dari New York Times pada Kamis (4/4/2019).

Saat itu, Korea Selatan termasuk sebagai salah satu negara termiskin di dunia, dan bahkan terus berlangsung hingga lebih dari satu dekade setelahnya.

Sejumlah faktor berkontribusi terhadap kemiskinan tersebut, demikian menurut laporan situs Oxfordre.com. Kala itu, sebagian besar masyarakat Korea Selatan bermata pencaharian di sektor agraris, berbeda dengan industrialisasi besar-besaran di saudara serumpunnya di utara, yang didukung oleh Uni Soviet.

Korea Selatan sendiri sebenarnya pernah mengalami masa industrialisasi di awal Abad ke-20, yakni pada periode sekitar 1910 hingga 1945, ketika Jepang kian agresif dalam memperluas pengaruhnya di Asia Timur.

Pemerintahan kolonial Jepang menciptakan layanan sipil profesional dan pembangunan efisien yang bekerja erat dengan bisnis swasta dan bank, untuk mencapai target ekonomi.

Bendera Korea Utara dan Korea Selatan berkibar berdampingan - AFP

Banyak industri tersebut dibangun di area utara, di wilayah sekitar perbatasan Korsel dan Korut saat ini. Sayangnya, itu adalah pembangunan eksploitatif, yang dirancang tidak lebih untuk menguntungkan Jepang semata.

Korea Utara Pernah Lebih Unggul 

Selain itu, pasca-pemisahan Semenanjung Korea pada 1945, Republik Rakyat Demokratik Korea (nama resmi Korut) mewarisi sebagian besar industri yang ditinggalkan oleh kolonial Jepang, termasuk 80 persen sumber pembangkit listrik. Hal itu membuat Pyongyang lebih berjaya selama hampir satu dekade dibandingkan Seoul. 

Di lain pihak, Republik Korea (nama lain Korsel) memiliki sebagian besar wilayah pertanian produktif, tetapi ini hampir tidak cukup untuk memberi makan populasi padat penduduk yang tumbuh di negara tersebut.

Masalah tidak hanya berhenti di situ, Korea Selatan kehilangan banyak pekerja terampil dan profesional ketika populasi besar penduduk Jepang angkat kaki, setelah kalah dalam Perang Dunia II.

Negeri Ginseng mendapat tambahan masalah ketika mau tidak mau terlibat perang saudara selama tiga tahun, dari 1950-1953, di mana menewaskan hampir 4 juta orang di seluruh Semenanjung Korea.

Simak video pilihan berikut: 

Lebih dari 7.000 orang, dari semua lapisan masyarakat, ambil bagian dalam Festival Kimchi Seoul selama tiga hari untuk membuat hidangan tradisional Korea kimchi secara massal di pusat kota Seoul.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2OPdFZY

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sama-Sama Miskin pada 1950-an, Ini Rahasia Korea Selatan Bisa Ungguli RI"

Post a Comment

Powered by Blogger.