:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2766942/original/077246900_1554123001-BUAYA_LUK_ULO_5-Muhamad_Ridlo.jpg)
“Pernah ada dugaan seperti itu. Ada anakannya pasti ada induknya. Tapi sampai sekarang tidak laporan buaya muncul, sampai ada informasi munculnya buaya ini,” kata Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Wonosobo, Endi Surya, Senin, 1 April 2019.
Akhirnya, dugaan pun mengarah kepada kemungkinan bahwa buaya itu bermigrasi. Namun, sepertinya kemungkinan migrasi kawanan buaya ke hulu muskil terjadi.
Pasalnya, Ada dua bendungan raksasa yang praktis memutus aliran Serayu. Selain PLTA Mrica, di Banyumas ada pula Bendung Gerak Serayu (BGS) yang juga berukuran besar.
Makanya, BKSDA kemudian menduga bahwa anakan buaya itu adalah peliharaan warga yang lepas atau sengaja dilepaskan ke alam bebas. Sebab, ketika buaya sudah berukuran besar, buaya bisa mencelakakan pemiliknya.
“Buaya kecil kan bagus. Kalau sudah besar terus tidak bisa memelihara ya dilepas. Tapi tidak lapor ke BKSDA,” ujarnya.
Beberapa waktu ini, kembali muncul kabar kemunculan buaya di aliran Sungai Serayu di lokasi yang berdekatan dengan tertangkapnya anakan buaya. Adalah Andi, warga Desa Pucang, Bawang, Banjarnegara yang mengaku melihat buaya itu berjemur saat ia memancing.
Beda dengan buaya yang tertangkap 2018 lalu, ia melihat buaya yang berukuran cukup besar. Panjang tubuhnya kurang lebih dua dua meter.
from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2uK3SLbBagikan Berita Ini
0 Response to "Teka Teki Munculnya Buaya di Hulu Sungai Serayu"
Post a Comment