:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2786255/original/057340300_1556020963-MAKANAN_MENGANDUNG_RHODAMIN_B-Ridlo.jpg)
Tim JKPT sementara ini masih melakukan pendekatan persuasif kepada penjual makanan tersebut. Selanjutnya, sampel makanan yang terbukti mengandung Rhodamin B dan boraks ini akan dilaporkan ke Dewan Ketahanan Pangan.
"Kita laporkan hasilnya sekaligus sosialisasi kepada pedagang yang ada di pasar untuk tidak membeli dan menjual kembali makanan yang terbukti mengandung zat berbahaya tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, Tim JKPT Purbalingga juga menguji bahan makanan di sejumlah pasar lain. Di antaranya, Pasar Segamas. Dalam pengujian, ditemukan fakta ada beberapa jajanan yang mengandung pewarna tekstil.
Selain mewaspadai makanan mengandung zat berbahaya, Suyono juga mengimbau agar masyarakat untuk mengecek tanggal kadaluwarsa makanan yang akan dibeli. Sebab, saat pemantauan itu, tim menemukan makanan-makanan yang hampir kadaluwarsa di etalase sejumlah pedagang.
Makanan yang hampir kadaluwarsa itu justru ditaruh di bagian depan etalase agar cepat dibeli, atau ditarik oleh penyuplainya.
"Jadi lebih teliti dalam membeli dan cek terlebih dahulu tanggal kadaluarsanya," ungkapnya.
Seorang pedagang, Rijam salah satu penjual makanan berperwarna tekstil mengaku tak tahu kalau makanan yang dijualnya tersebut mengandung bahan berbahaya. Makanan itu dibelinya di toko kulakan di Pasar Segamas.
Petugas DKPP, Uning mengatakan pemantauan akan intensif dilakukan menjelang Ramadan ini. Selasa ini, pengecekan makanan di gelar di Pasar Kutabawa.
Dalam pengecekan sejumlah sampel makanan, tim tak menemukan makanan mengandung zat berbahaya. Selanjutnya, monitoring juga akan akan digelar di Pasar Kejobong pada Rabu.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Wow, Kurma Usia 4 Tahun Berbuah di Indonesia
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Waspada Makanan Mengandung Boraks Beredar di Purbalingga Jelang Ramadan"
Post a Comment