:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2802118/original/088003200_1557479454-20190510-Adolf_Eichmann_2.jpg)
Rumor keberadaan Adolf Eichmann di Argentina sampai ke telinga para pejabat di Amerika Serikat, Eropa, dan Israel.
Namun, intelijen Jerman Barat dan Amerika Serikat tak lantas bertindak. ""Bukan tugas orang Amerika untuk memburu Nazi," kata Guy Walters, penulis buku Hunting Evil: The Nazi War Criminals Who Escaped and the Quest to Bring them to Justice.
Namun, ada satu negara yang berambisi menangkap Eichmann: Israel.
Informasi dari Lothar Herrmann, seorang pengungsi Yahudi buta yang melarikan diri ke Argentina setelah dipenjara di Dachau memungkinkan niat itu terwujud.
Herrmann mengetahui keberadaan Eichmann lewat putrinya, Sylvia -- yang berpacaran dengan salah satu anak bos Nazi itu. Informasi itu disampaikan pada pihak Jerman lewat surat.
Seorang hakim Jerman, yang berdarah Yahudi, Fritz Bauer kemudian meminta informasi yang lebih detil, termasuk alamat Eichmann di Argentina.
Khawatir simpatisan Nazi akan memberitahu Eichmann, jika pihak penyelidikan dilakukan pihak Jerman, Bauer diam-diam menyampaikan informasi itu ke Mossad.
Badan intelijen negeri zionis tersebut kemudian membentuk 'tim penculik', yang kebanyakan anggotanya adalah mereka yang kehilangan seluruh keluarganya selama Holocaust.
Tujuan mereka bukan hanya untuk menangkapnya, tapi juga membawanya ke Israel untuk diadili secara terbuka atas semua kejahayannya.
Rencana penculikan itu relatif sederhana. Tim yang mengintai Eichmann menemukan bahwa rutinitas pejahat perang itu sangat mudah ditebak.
Tim Mossad memutuskan untuk menangkapnya saat ia berjalan pulang ke rumahnya usai turun dari bus sepulang kerja.
Namun, plot penculikan Adolf Eichmann yang direncanakan pada 11 Mei 1960 itu nyaris gagal. Gara-garanya, target tak keluar dari bus pada waktu yang diperkirakan.
Setengah jam kemudian, Eichmann akhirnya keluar dari bus lain. Malkin dan sejumlah agen Mossad lainnya menemuinya di jalan yang sunyi dan gelap.
Setelah ditangkap, petinggi Nazi itu ditempatkan di sebuah 'safe house' di Buenos Aires, diinterogasi, sebelum dimasukkan ke pesawat menuju Israel, dalam kondisi teler.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2YqUKItBagikan Berita Ini
0 Response to "11-5-1960: Aksi Intel Mossad Israel Menculik Tokoh Nazi Adolf Eichmann"
Post a Comment