Search

2 Ekor Buaya Nusakambangan Bikin Heboh Emak-Emak di Perahu

Koordinator Polisi Hutan BKSDA Wilayah Konservasi II Jawa Tengah Resort Cilacap, Endi Suryo Heksianto mengaku tak berani berspekluasi dengan keberadaan buaya ini. Namun, menurut dia, ada dua kemungkinan muasal buaya ini. Pertama, buaya tersebut adalah individu yang bermigrasi.

Sebabnya, pada Maret 2019, nelayan dan warga sekitar pesisir Widarapayung, Adipala melaporkan ada penampakan buaya di pantainya. Diketahui, di sisi timur Widarapayung merupakan habitat buaya muara.

Dua tempat tersebut yakni Muara Sungai Ijo dan Sungai Luk Ulo, Kebumen. Di kedua sungai ini, beberapa tahun terakhir terkonfirmasi menjadi tempat tinggal buaya. Mungkin saja, buaya tersebut bermigrasi dari salah satu sungai ini ke perairan Nusakambangan.

“Ada laporan penampakan buaya pada Maret. Itu yang paling mungkin,” dia menjelaskan.

Namun, tak tertutup pula kemungkian lainnya. Buaya tersebut dibuang atau dilepas oleh pemilknya di sekitar kawasan ini.

Meski begitu, Endi pun mengingatkan bahwa perairan Nusakambangan yang terhubung dengan Laguna Segara Anakan juga merupakan habitat buaya muara yang ideal. Berpuluh tahun lalu, diketahui Laguna Segara Anakan memang habitat buaya.

“Kemudian kalau melakukan aktifitas, seperti nelayan, naik perahu tidak sendirian, menjaring ikan jangan sendirian, kalau bisa ada temannya sehingga bisa saling mengetahui satu sama lain,” dia mengimbau.

Endi juga berharap berharap agar masyarakat tidak melakukan tindakan apapun apalagi sampai memburu buaya Nusakambangan ini. Sebab, Semua jenis buaya adalah hewan dilndungi. Itu termasuk buaya diduga buaya Muara (Crocodylus Porosus).

“Ya jelas ini kan satwa dilindungi, Mas. Masyarakat kalau melihat atau menjumpai ya jangan dibunuh. Tapi dilaporkan kepada kami, BKSDA,” dia menegaskan.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2X1qcgb

Bagikan Berita Ini

0 Response to "2 Ekor Buaya Nusakambangan Bikin Heboh Emak-Emak di Perahu"

Post a Comment

Powered by Blogger.