:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1614867/original/006942500_1496668971-20170605-Flamingo-AP.jpg)
Liputan6.com, Dubai - Jika Anda cukup beruntung untuk berbuka puasa di sebuah restoran di Burj Khalifa pada Ramadan tahun ini, maka Anda harus mengetahui bahwa ada 2 perbedaan waktu buka puasa di gedung pencakar langit tersebut.
Fakta unik tersebut disebabkan oleh: semakin tinggi posisi Anda berada, maka matahari kian muncul lebih lama pada ketinggian tertentu di bangunan khas Dubai dengan 163 lantai itu.
Demikian menurut ahli astrofisika terkenal, Neil deGrasse Tyson, yang dikutip dari thenational.ae pada Rabu (8/5/2019).
During Ramadan, daytime fasting for Muslims ends at sunset. But for Dubai’s Burj Khalifa, the tallest building in the world, the Sun sets four minutes later at the top than at the bottom. High-floor dwellers see beyond the ground-level horizon, farther along Earth’s curvature. pic.twitter.com/nQFjtNObJE
— Neil deGrasse Tyson (@neiltyson) May 4, 2019
Selama puasa Ramadan, akhir dari puasa untuk Muslim adalah ketika matahari terbenam. Tapi di Burj Khalifa Dubai, bangunan tertinggi di dunia, matahari terbenam empat menit kemudian di (ruangan) atas daripada di (ruangan) bawah. Penghuni di lantai tinggi melihat (matahari) melampaui cakrawala permukaan tanah, lebih jauh di sepanjang kelengkungan Bumi.
The Islamic Affairs and Charitable Activities Department dari Pemerintah Dubai telah meminta semua residen di Burj Khalifa, dan menara-menara pencakar langit lainnya, untuk memperhatikan perbedaan waktu buka puasa tergantung pada lantai tempat mereka tinggal.
Ini telah menjadi fakta populer dalam beberapa tahun terakhir bahwa penduduk di gedung-gedung tinggi negara itu harus berpuasa sedikit lebih lama daripada yang lain --tambahan waktu 6 menit sebelum waktu buka puasa biasanya.
Departemen itu mengeluarkan sebuah surat edaran yang menyatakan, orang-orang yang berada di antara lantai 60 dan 120 di Burj Khalifa, akan berpuasa selama 4 menit lebih lama daripada yang lain di Dubai.
Perbedaan waktu puasa dan buka puasa yang didasarkan pada ketinggian seperti itu membuat jadwal salat subuh dilaksanakan 2 menit lebih awal dari jadwal pada umumnya di Dubai, dan menunda salat magrib dan isya selama 2 menit dari jadwal standar.
Selain itu, departemen menambahkan bahwa orang yang tinggal di lantai 121 dan di atasnya, harus berpuasa 6 menit lebih lama, karena salat subuh baru boleh dikerjakan 3 menit lebih awal, sedangkan salat magrib dan isya 3 menit lebih lambat daripada waktu normal.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2JvR1oRBagikan Berita Ini
0 Response to "Buka Puasa di Burj Khalifa Punya 2 Perbedaan Waktu, Ini Kata Ilmuwan"
Post a Comment