Search

Diabaikan, 300 Anak Anggota ISIS Tewas dalam Kamp Pengungsi di Suriah

Masalah lain adalah enggannya kelompok bantuan dan lembaga donor untuk memberikan bantuan kepada keluarga penuang ISIS, karena keterlibatan mereka dengan kelompok tersebut.

MSF dan Komisi Palang Merah Internasional yang juga membantu keluarga militan ISIS, telah mendesak badan bantuan untuk membantu perempuan dan anak-anak di kamp pengungsi itu tanpa mengindahkan latar belakang mereka.

DAA telah mendesak negara-negara untuk mengambil kembali warga mereka dan mengukuhkan bahwa mereka sedang berunding dengan Australia.

Juru bicara masalah luar negeri DAA Kamal Akef mengatakan bahwa beberapa negara sudah mengambil kembali keluarga namun mereka belum mencapai kemajuan berarti dalam pembicaraan dengan Australia.

"Sudah ada kontak, namun sejauh ini tidak ada langkah praktis yang disetujui."

"Kami berharap adanya peningkatan kerjasama dari pemerintah Australia." katanya.

Akef mengatakan Prancis, Rusia, Sudan dan Swedia sudah mengambil beberapa anak-anak dari militan ISIS, dengan Kosovo dan Kazakhstan sudah mengambil 100 perempuan dan anak-anak dari kamp al-Hawl.

Namun ribuan lainnya masih bertahan di kamp pengungsi itu, dengan musim panas semakin mendekat dan situasi di sana yang semakin memburuk.

"Ini adalah masalah darurat besar. Ada ribuan perempuan dan anak-anak yang berada di kamp dimana kebutuhan dasar mereka tidak terpenuhi." kata Sara Alzawqari, juru bicara Palang Merah Internasional.

"Ketika kesana dan melihat dengan mata sendiri — suasanannya kacau, perempuan yang mengalami cedera, anak-anak yang menangis — tidak ada masa depan, tidak ada lampu, rasanya aneh bahwa tidak ada hal yang bisa dilakukan."

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2JHanrX

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Diabaikan, 300 Anak Anggota ISIS Tewas dalam Kamp Pengungsi di Suriah"

Post a Comment

Powered by Blogger.