Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk. Faisal Ali menyayangkan adanya kejadian seperti itu. Ia berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Menurut Tgk Faisal, seseorang dalam posisi meminta tidak patut mempertanyakan apalagi memarahi orang yang memberi. Terlebih lagi, kejadian tersebut melibatkan karyawan yang notabene bukan pemilik perusahaan.
"Tidak boleh kita marah-marah orang di mana tempat kita meminta sumbangan. Harus kita terima bagaimana kemudan yang diberikan oleh orang itu. Dikasih kita ambil, tidak dikasih jangan dipaksa," kata Tgk Faisal, kepada Liputan6.com, Minggu malam (12/5/2019).
Kejadian tersebut adalah sebuah kealpaan, menurutnya. Hal yang semestinya tidak dilakukan oleh orang-orang yang sedang dalam posisi seperti para pria berpeci dalam video yang viral di jagad maya.
"Orang yang meminta bantuan orang harus mengedepankan peradaban dan tata krama. Tempat kita minta bantuan juga harus dipastikan ia pemilik usaha tersebut," imbuhnya.
Ada dua hal yang dinilai Tgk Faisal penting dalam hal ini. Pertama perihal identitas, di mana legalitas dinilai penting saat seseorang atau lembaga tertentu meminta sumbangan mengatasnamakan aksi penggalangan dana.
Selanjutnya, tidak boleh ada unsur pemaksaan. Soal keikhlasan menyangkut moral kemanusiaan, di mana setiap sedekah yang diberikan punya takaran pahala masing-masing.
"Karena itu bukan budaya kita orang Aceh, dan perilaku orang yang meminta-minta kepada orang lain. Cukup seperti itu, jangan lagi terjadi. Ini harus menjadi yang pertama dan terakhir," pungkas pria yang akrab disapa Lem Faisal.
Simak video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dikasih Sumbangan Rp1.000, Pria di Aceh Utara Mengamuk"
Post a Comment