:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1527617/original/018105300_1488777498-Banjir16.jpg)
Akses jalan alternatif yang hanya bisa dilewati kendaraan sepeda motor tersebut sudah terbuka dan bisa dilalui, meski kondisinya cukup memprihatinkan, sebab hujan deras masih saja mengguyur wilayah tersebut.
Sepeda motor terpaksa harus dibantu dorong oleh masyarakat . Kalau tidak demikian, kendaraan tidak bisa jalan karena terjebak lumpur.
Sebagian warga yang akan menuju Kota Palu dengan menggunakan angkutan pedesaan terpaksa harus melanjutkan perjalan dengan naik sepeda motor ojek sampai di seberang jalan yang putus, kemudian meneruskan perjalanan ke Palu.
Begitu pula warga yang dari arah Palu menuju Kulawi, Lindu, Pipikoro dan Kulawi Raya juga naik kendaraan sepeda motor ojek dan meneruskan perjalan dengan menggunakan kendaraan lain yang sudah menunggu di seberang jalan.
Setiap warga yang naik sepeda motor ojek dipungut biaya Rp5.000/orang. "Itu hanya sampai di seberang jalan," kata Albert, salah seorang pemilik sepeda motor ojek.
Apek, seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Lindu mengatakan pemerintah harus membuat jalan alternatif, sebab jalan yang lama dan sedang putus diterjang banjir tersebut berada di pinggiran sungai.
Setiap kali banjir besar, badan jalan putus karena air sudah tidak lagi mengalir sesuai dengan alurnya. Tetapi, kata dia, jika jalan tersebut tetap dipertahankan, maka solusinya adalah membangun tanggul/bronjong di sepanjang daerah aliran sungai di wilayah tersebut.
"Itu juga salah satu solusi untuk mengantisipasi banjir agar badan jalan tetap aman dari ancaman bencana alam dimaksud," kata dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Beberapa waktu lalu Jakarta kembali direndam banjir. BTP dan Anies pun menanggapi peristiwa tersebut.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Diterjang Banjir, 4 Kecamatan dan Ribuan Warga di Sigi Sulteng Terisolir"
Post a Comment