Search

Ilmuwan Sebut Laba-Laba Makan Lebih Banyak dari Manusia?

Masih terkait serangga yang sama, sebuah pantai yang tenang di Aitoliko, Yunani barat berubah mengerikan setelah kawanan laba-laba 'menyerang' daratan di sekitarnya. Serangga ini menciptakan sarang raksasa yang membentang seluas 304,8 meter.

Alhasil warga yang melintas dan tinggal di sekitar pantai menjadi heboh dengan munculnya fenomena asing tersebut. Dalam sebuah video yang diunggah situs pengunggah video oleh Giannis Giannakopoulus pada Selasa 18 September 2018, terlihat jaring laba-laba tebal menutupi semak belukar, daun-daun palem, kapal nelayan, dan kursi yang berada di tepi pantai.

Menurut ahli biologi molekuler dari Democritus University of Thrace, Maria Chatzaki, 'pelaku utamanya' adalah laba-laba genus Tetragnatha. Laba-laba dengan struktur tubuh panjang dan bisa berjalan di permukaan air tersebut melakukan hal tak lazim itu karena bulan ini sudah masuk musim kawin.

Suhu tinggi di Yunani telah membentuk kondisi ideal bagi Tetragnatha untuk memulai 'pesta' perkembangbiakan. Peningkatan populasi nyamuk juga dianggap berkontribusi terhadap sejumlah besar laba-laba di wilayah tersebut.

"Ketika seekor hewan menemukan sumber makanan yang berlimpah, suhu tinggi dan kelembapan yang cukup, ia memiliki kondisi yang pas untuk dapat membuat populasi besar," demikian kata Maria, seperti dikutip dari USA Today.

"Fenomena seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya di Aitoliko, sebab ini adalah fenomena musiman yang umumnya terjadi di akhir musim panas dan awal musim gugur. Dan mereka bisa menciptakan sarang raksasa hanya dalam watu semalam," lanjutnya.

Tetragnatha merupakan genus laba-laba yang memiliki ratusan spesies. Mereka dapat ditemukan di seluruh dunia, tapi paling banyak ada di daerah tropis dan subtropis.

Laba-laba genus Tetragnatha sering disebut juga sebagai laba-laba peregangan, karena bentuk tubuh mereka yang bisa memanjang dan berovulasi. Jaring yang mereka buat tidak hanya untuk menangkap mangsa seperti lalat dan nyamuk, tetapi juga untuk bersarang.

Untungnya, laba-laba ini tidak berbahaya bagi manusia. Selain itu, laba-laba yang ditemukan di barat Yunani kemungkinan akan terus kawin dalam waktu cukup lama untuk melanjutkan generasi dan kemudian mereka mati tanpa menyebabkan kerusakan permanen pada lingkungan.

"Pejantan dan betina akan berpasangan di bawah jaring raksasa, menelurkan generasi baru, sebelum akhirnya mati. Laba-laba ini tidak berbahaya bagi manusia dan tidak akan menyebabkan kerusakan pada flora di kawasan itu," jelas Maria.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2QsApzq

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Ilmuwan Sebut Laba-Laba Makan Lebih Banyak dari Manusia?"

Post a Comment

Powered by Blogger.