:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape.png,553,20,0)/kly-media-production/medias/2804503/original/057885200_1557794448-IMG_20190512_171433.jpg)
Masjid bersejarah ini dibangun secara swadaya atas prakarsa ulama setempat. Desain masjid katanya direplikasi dari Masjid Baiturrahman yang ada di Banda Aceh, meski hasilnya tidak mirip.
Di antara para ulama yang membangun masjid tersebut adalah Tengku Arsyad dan Tengku Tayeb. Keduanya bersama rombongan saat itu menuju Kutaraja, sekarang Banda Aceh, untuk melihat langsung dan mempelajari bentuk Masjid Baiturrahman.
"Warga masyarakat Desa Gunong Kleng. Tokoh-tokoh zaman dulu. Tengku-tengku atau ulama-ulama zaman dulu yang membangun," sebut kepala desa setempat, Zulkifli (55), kepada Liputan6.com, Senin (13/5/2019).
Kayu untuk kontruksi masjid adalah kayu ketapang (Terminali catappa), sementara tiang utama terbuat dari kayu merbau (Intsia bijuga). Bahannya diambil dari hutan desa setempat.
Jumlah kubah masjid tersebut sengaja dibangun sebanyak lima buah, termasuk kubah minaret. Lima kubah disebut juga 'Tampong limong', merujuk pada hukum Islam, yakni, syahadat, salat, zakat, puasa, dan berhaji bagi yang mampu.
Setengah bangunan jajar genjang berdinding beton, terbuat dari adonan pasir dan putih telur, dengan ketinggian dari tanah sekitar setengah meter lebih. Selebihnya berdinding papan beratapkan seng.
Karamah para ulama yang membangun masjid dipercaya membuat umur bangunan terjaga. Masjid tersebut masih kokoh berdiri meski telah berumur hampir 100 tahun, padahal tidak pernah direnovasi, kecuali atapnya.
"Kalau diminta hujan-hujan, kalau kemarau-kemarau," Zulkifli bercerita soal karamah para ulama yang membangun masjid tersebut.
Di depan Masjid Gunong Kleng telah dibangun masjid baru yang ukurannya jauh lebih besar. Konon, warga pernah berusaha merobohkan masjid tersebut untuk memperluas bangunan masjid yang baru, namun gagal.
from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2HlFsPCBagikan Berita Ini
0 Response to "Karamah Ulama di Balik Kokohnya Masjid Tua di Aceh"
Post a Comment